Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seharian Jelajah Kawasan Pecinan Glodok, Bisa Sambil Kulineran

KOMPAS.com - Apabila ingin jalan-jalan sambil merasakan suasana Imlek yang kental, kamu bisa coba mengunjungi kawasan Pecinan di Glodok, Jakarta Barat bersama kerabat dan keluarga.

Kawasan ini juga dapat dikunjungi di luar momen perayaan Imlek. Namun, nuansa khas Imlek memberikan sentuhan yang membuatnya terasa lebih spesial.

Lokasinya mudah diakses, ditambah lagi jarak antar bangunan ikonis yang berdekatan, membuat kawasan Pecinan Glodok jadi rute favorit untuk walking tour alias wisata berjalan kaki.

Kompas.com sempat mengikuti tur Pecinan Glodok bersama Jakarta Walking Tour (@jktgoodguide).

"Pecinan Glodok ini jadi rute favorit buat walking tour, orang datang ke sini selain (belajar) sejarah, pasti kejar kuliner, ada halal, non-halal juga banyak," kata Huans Sholehan, yang memandu tur, Jumat (13/1/2023).

Berikut tempat-tempat yang bisa kamu singgahi saat berkeliling kawasan Pecinan Glodok:

  • Mengawali napak tilas dari Pantjoran Tea House

Perjalanan pun bermula dari sebuah kafe yang dulunya adalah toko obat tertua kedua di Jakarta, kini dikenal dengan nama Pantjoran Tea House.

Menariknya, di depan kafe ada delapan teko teh dan gelas bersih yang bisa dicicip secara gratis oleh siapapun.

Tradisi tersebut, kata Huans, berawal dari seorang kapitan keturunan Tionghoa bernama Gan Djie yang kerap membagikan teh gratis kepada para buruh dan orang-orang sekitar yang kepanasan.

"Tehnya ditaruh di delapan teko gini," terang Huans sambil menunjuk teko tersebut.

Adapun jumlah delapan teko di depan kafe, mewakili angka delapan yang dianggap sebagai ngka peruntungan bagi orang Tionghoa.

  • Deretan toko obat China

Sekitar 50 meter dari Pantjoran Tea House, kamu bisa menemukan sederet toko obat China yang sudah ada sejak tahun 1928 seperti Chung Hwua.

Aroma herbal yang khas tercium cukup pekat. Sejumlah pedagang juga tampak sibuk mengemas obat tradisional dalam kertas-kertas khusus.

Huans mengatakan, banyak orang yang berkunjung ke toko ini mencari obat racikan sinshe untuk memulihkan luka.

Kawasan Petak Sembilan dipenuhi oleh pedagang yang menjual aneka jenis barang, mulai dari perlengkapan rumah tangga seperti panci, ikan segar, kue kering dan kue keranjang, manisan, perlengkapan ibadah umat Budha dan Konghucu, hingga baju Imlek, serta ornamen yang didominasi warna merah khas Tionghoa.

Di sini, kamu juga bisa menemukan hewan-hewan unik seperti swikee (kodok) dan teripang.

Adapun penamaan Petak Sembilan, kata Huans, lantaran dulunya hanya ada sembilan petak bangunan di kawasan ini.

"Jadi area ini ibarat kepala naganya. Orang-orang Tionghoa yang punya usaha di sini akan mempertahankan usahanya, sedangkan cabang usahanya buka di tempat lain," papar Huans.

  • Vihara Dharma Bakti

Tak lengkap rasanya jika berwisata ke Pecinan Glodok tanpa mampir ke salah satu vihara tertua di Indonesia, bernama Vihara Dharma Bakti yang dibangun pada 1650.

Nuansa serba merah terlihat dari beberapa aksesori lampion yang telah dipasang, menghiasi tempat ibadah tersebut.

Huans bercerita, ada tragedi kelam pembantaian etnis Tionghoa di tahun 1740, dikenal sebagai Tragedi Pembantaian Angke, yang membuat vihara ini ikut terbakar.

Selain itu, vihara juga pernah dilanda kebakaran hebat yang menghanguskan bagian belakang klenteng, tahun 2015 silam.

Sekitar tahun 2019, vihara pun kembali ditata seperti bentuk aslinya. Saat Kompas.com berkunjung ke lokasi pada Jumat (13/1/2023), proses revitalisasi masih berlangsung di bagian samping Vihara Dharma Bakti.

  • Gereja Katolik Santa Maria de Fatima

Jika dilihat sekilas, orang akan mengira bangunan Gereja Katolik Santa Maria de Fatima ini adalah sebuah klenteng.

Sebab, dari luar nuansa Tionghoa terasa sangat kental lewat arsitektur dan ornamen detail berwarna merah, kuning, emas, pada bangunan.

Adapun nama Fatima pada gereja ini diambil dari sebuah cerita tentang penampakan Bunda Maria kepada tiga anak gembala di Fatima, Portugal.

Cerita itu tergambar dalam relief Goa Maria di sisi kanan gereja, bersama patung tiga anak tersebut.

"Gereja ini punya sesi ibadah yang pakai Bahasa Mandarin, jadi fungsi gereja juga seperti gereja umumnya," terang Huans.

Perjalanan berlanjut ke Vihara Toa Se Bio yang berjarak kira-kira 100 meter dari Gereja Katolik Santa Maria de Fatima.

Menariknya, di dalam klenteng kompleks Vihara Toe Se Bio, kamu bisa melihat dua patung anjing.

Ceritanya, kedua anjing itu adalah milik seorang pejabat tinggi di daratan China, bernama Thien Khauw Chiang Kun, jenderal yang sangat dihormati masyarakat Tionghoa.

Nah, saat Kompas.com berkunjung, kompleks vihara juga sedang dalam tahap perbaikan untuk menyambut Tahun Baru Imlek.

Petugas Vihara Toa Se Bio, Hengky mengatakan, saat Imlek biasanya akan ada banyak orang yang menitipkan lilin di halaman vihara, dan menjadi tradisi tahunan.

"Lilin itu kan penerangan, umat-umat akan datang taruh lilin dan dinamai, dengan harapan semoga doa yang mereka panjatkan saat Imlek itu bisa terang, menaruh harapan lah," ujar Hengky saat ditemui Kompas.com, Jumat.

Selain itu, Hengky mengatakan pihaknya juga sedang berkoordinasi untuk mempersiapkan acara berupa pawai barongsai untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek, Minggu (22/1/2023) mendatang.

Usai tur yang cukup panjang, kamu bisa istirahat sejenak di kawasan Petak Enam, sembari menikmati aneka kuliner dari 20 lebih gerai yang menjajakan hidangan khas China, peranakan, Melayu, Italia, Barat, hingga masakan tradisional Indonesia.

Jangan lupa mampir ke kedai teh kekinian Pieces of Peace yang menyediakan berbagai jenis teh, serta demonstrasi tata cara meminum teh.

Harga kudapan hingga makanan berat di kawasan Petak Enam cukup variatif. Mulai Rp 10.000 untuk kudapan ringan seperti kue-kue dan Rp 30.000 untuk makanan berat seperti nasi-nasian.

https://travel.kompas.com/read/2023/01/14/070500527/seharian-jelajah-kawasan-pecinan-glodok-bisa-sambil-kulineran

Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke