KOMPAS.com - Menurut perhitungan kalender Masehi, perayaan Tahun Baru Imlek 2023 diperingati pada akhir pekan ini, yakni Minggu, 22 Januari.
Tahun Baru Imlek biasanya identik dengan pemasangan dekorasi berwarna merah, memberi angpao, penampilan barongsai, hingga menyantap lezatnya kue keranjang.
Tak lupa pula dengan kartu ucapan beriri Selamat Tahun Baru Imlek 2023 yang biasa diberikan kepada keluarga, pasangan, rekan kerja, dan orang-orang terdekat.
Ucapan "Selamat Tahun Baru Imlek" mungkin sudah cukup akrab di telinga, tapi taukah kamu apa arti dari Imlek?.
Tahun baru Imlek, bukan perayaan keagamaan
Ketua Umum Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja mengatakan, diksi Imlek berasal dari dua suku kata, yakni Im yang berarti bulan dan lek yang berarti penanggalan. Sehingga makna Imlek dalam hal ini merujuk pada penanggalan bulan atau kalender lunar.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perayaan Tahun Baru Imlek bukanlah perayaan keagamaan, melainkan perayaan yang biasanya diperingati oleh seluruh keturunan Tionghoa atau yang memegang tradisi Chinese, apa pun agamanya.
"Jadi ini bukan perayaan agama sebetulnya, tapi ini adalah perayaan dari masyarakat Tionghoa berdasarkan kalender lunar," katanya.
Suhadi menjelaskan bahwa kalender lunar bagi keturunan Tionghoa disebut juga dengan nongli, atau kalender pertanian.
Hal ini karena penanggalan pada kalender luar nyaris sesuai dengan penanggalan empat musim yang ada di China, yakni musim semi, musim panas, musim dingin, dan museum gugur.
"Mereka (orang China) membutuhkan kalender ini (kalender lunar) untuk bercocok tanam," katanya.
Pada 22 Januari 2023 nantinya, kata Suhadi, merupakan awal bulan dan awal tahun bagi keturunan Tionghoa yang berpatokan kepada kalender lunar.
"Sikap yang dimunculkan saat 1 Imlek nanti yaitu perasaan bersih, pikiran yang baru, dan perilaku yang baik," pungkas Suhadi.
https://travel.kompas.com/read/2023/01/20/170500627/bukan-hari-raya-keagamaan-apa-itu-imlek-