Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Taman di Solo Buat Nongkrong, Ada yang Baru Diresmikan

KOMPAS.com - Kota Solo atau Surakarta memiliki sejumlah yang bisa menjadi alternatif tempat nongkrong.

Saat bosan nongkrong di kafe atau mall, masyarakat bisa duduk santai di taman. Apalagi, banyak taman di Solo gratis dengan fasilitas lengkap seperti wifi publik, gazebo, tempat bermain anak, spot foto, dan lainnya.

Kompas.com merangkum sejumlah taman di Solo yang bisa menjadi alternatif nongkrong ramah kantong. Menariknya, ada taman di Solo yang baru diresmikan, adapula taman yang usianya mencapai 124 tahun.

Taman Cerdas Soekarno-Hatta juga dikenal dengan nama Taman Cerdas Jebres. Lokasinya berada di utara kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo atau belakang Solo Technopark.

Mengutip laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, taman publik ini dilengkapi berbagai fasilitas, antara lain gazebo, arena bermain anak, ruang serbaguna, perpustakaan, ruang IT, ruang teater terbuka, ruang audio visual, radio anak, dan ruang gamelan.

Semua fasilitas tersebut dapat diakses gratis oleh masyarakat. Pengunjung cukup membayar retribusi parkir senilai Rp2.000 untuk sepeda motor.

Ikon taman seluas 3,5 hektar ini adalah relief tokoh proklamator Indonesia, Soekarno- Hatta dan bapak pendidikan, Ki Hajar Dewantara. Selain itu, ada dinosaurus dan enam patung tokoh pewayangan, yakni, Kresna, Bima, Gatotkaca, Rama, Shinta, dan Hanoman. 

Taman Balekambang berdiri sejak 1921, jadi usianya sekarang mencapai 102 tahun. Meskipun usianya sudah satu abad, namun keberadaan Taman Balekambang tetap eksis hingga saat ini.

Mengutip dari Kompas.com, Senin (28/3/2022), obyek wisata ini merupakan pemberian Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Haryo atau Mangkunegara VII kepada dua anaknya, yaitu Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini. 

Oleh sebab itu, saat berkunjung ke Taman Balekambang wisatawan akan melihat dua patung di tengah taman dan di tengah kolam yang merupakan patung Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini. 

Dulunya, Taman Balekambang tertutup hanya untuk keluarga kerajaan. Namun, sejak 1944 ketika Mangkunegara VIII memerintah, taman ini dibuka untuk umum.

Lokasi Taman Balekambang berada di Jalan Balekambang, Manahan, Kecamatan Banjarsari. Pengunjung tidak dipungut biaya saat masuk ke Taman Balekambang.

Namun, pengunjung perlu merogoh kocek jika ingin naik wahana seperti becak air. Lokasinya berada di Jalan Balekambang, Manahan, Kecamatan Banjarsari.

Taman Bendung Tirtonadi adalah salah satu taman anyar di Kota Solo yang diresmikan pada 2019 lalu. Sesuai namanya, lokasi taman  berada di depan Terminal Bus Tirtonadi, sehingga bisa menjadi tempat istirahat penumpang bus.

Mengutip Kompas.com (21/1/2019), Taman Bendung Tirtonadi berada di pinggir Sungai Pepe yang bermuara di Sungai Bengawan Solo.

Ikon taman ini adalah jembatan melintang di atas sungai. Uniknya, material jembatan tersebut sebagian besar menggunakan kaca, baik di lantai maupun pembatas kanan dan kiri.

Desain atap jembatan juga dibuat cukup estetik dengan warna biru. Sementara itu, pinggir sungai dilengkapi dengan jalur pedestarian dan taman sehingga bisa menjadi tempat nongkrong warga.

Taman Sunan Jogo Kali adalah salah satu taman di Kota Solo yang terletak di Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres. Wisatawan yang berkunjung ke taman ini tidak dipungut biaya.

Mengutip Kompas.com (14/9/2022), primadona wisata di Taman Sunan Jogo Kali adalah kapal naga. Namun, penumpang harus merogoh kocek Rp 30.000 per orang.

Menaiki kapal naga, pengunjung akan diajak menyusui Sungai Bengawan Solo. Durasinya sekitar 20 hingga 30 menit bergantung dari derasnya aliran air sungai.

Taman Sriwedari merupakan kompleks taman sekaligus destinasi wisata sejarah Kota Solo.  Dikutip dari Kompas.com, Minggu (16/1/2022), pembangunan Taman Sriwedari dimulai pada 1899, sehingga usianya sekarang 124 tahun.

Awalnya, Taman Sriwedari merupakan taman kota, kemudian menjadi kawasan rekreasi pada 1901.  Taman Sriwedari dibangun di atas lahan yang dibeli Pakubuwono IX dan diberikan kepada putra mahkotanya yaitu Pakubuwono X.

Dulunya, tanah tersebut milik seorang Belanda bernama Johanness Busselarr. 

Pada periode 1905 sampai 1917, Taman Sriwedari mengalami sejumlah pemugaran dan pengubahan fungsi. Terdapat sejumlah bangunan wisata di Taman Sriwedari, antara lain Museum Radya Pustaka, gedung wayang orang, kebun binatang mini, dan gedung pagelaran wayang kulit.

Taman yang dulu dikenal sebagai Taman Raja ini berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Nomor 275, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

6. Taman Jayawijaya

Taman Jayawijaya merupakan ruang terbuka hijau yang cukup populer di Kota Solo. Lokasinya berada di Jalan Jaya Wijaya Nomor 75, Mojosongo, Kecamatan Jebres. 

Mengutip Tribun Solo, Senin (22/3/2022), taman ini cocok dikunjungi bersama anak-anak karena ada beragam permainan, seperti jungkat-jungkit, ayunan, dan sebagainya.

Taman yang diresmikan pada Desember 2017 ini juga dilengkapi dengan fasilitas kursi, toilet, jogging track, area parkir, dan mushola.

Ada pedagang kaki lima di sekitar Taman Jayawijaya sehingga pengunjung bisa bersantai sambil menikmati kuliner. Taman Jayawijaya dikeliling pepohonan sehingga cukup rindang.

Taman yang berada di kompleks Pura Mangkunegaran ini baru diresmikan, pada Sabtu (21/1/2023) lalu.

Mengutip Kompas.com, Sabtu (21/1/2023), Taman Pracima diharapakan bisa menjadi pusat dan wadah kebudayaan, sekaligus tempat mengenalkan Pura Mangkunegaran kepada masyarakat.

Mulai dari bidang kuliner, busana, kesenian, dan sebagainya. Salah satu daya tarik Taman Pracima Tuin adalah keberadaan restoran yang menyajikan menu khas Pura Mangkunegaran favorit para raja terdahulu, seperti dendeng age, brubus, dan garang asem.

Taman Pracima akan dibuka untuk publik secara bertahap. Targetnya, Taman Pracima bisa dikunjungi 75 wisatawan setiap harinya.

https://travel.kompas.com/read/2023/02/13/223600427/7-taman-di-solo-buat-nongkrong-ada-yang-baru-diresmikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke