Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tempat Wisata di Tarakan Kaltara, Ada Situs Sejarah Perang Dunia II

KOMPAS.com - Tarakan, Kalimantan Utara, tidak hanya dikenal sebagai kawasan penghasil minyak bumi, tapi juga sektor pariwisatanya.

"Memang sumber daya alam kita (minyak bumi) sudah mulai berkurang, harapan kita salah satu sektor unggulan ialah pariwisata," kata Wali Kota Tarakan, Khairul pada program Nusaraya Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

  • Menelusuri Jejak Perang Dunia di Tarakan
  • Wisata di Tarakan Kalimantan Utara, Bisa Naik 3 Transportasi Ini

Ia melanjutkan, ada banyak jenis wisata yang yang bisa dikembangkan di Tarakan, mulai dari wisata sejarah, budaya, alam, hingga kuliner.

Berikut tiga tempat wisata di Tarakan yang bisa disambangi oleh wisatawan:

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Tarakan merupakan daerah pertama di Indonesia yang didatangi Jepang saat meletusnya Perang Dunia II di Asia Pasifik.

Khairul mengatakan bahwa bukti sejarah tersebut hingga saat ini masih ada dan bisa ditemui saat datang ke Tarakan.

"Situs sejarahnya masih bisa kita lihat, itulah yang saat ini sedang kami restorasi," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, sebagian besar situs bersejarah Perang Dunia II di Tarakan saat ini banyak ditempati penduduk. Alasannya, secara administrasi tanah lokasi situs sejarah tersebut dimiliki oleh masyarakat.

Guna melestarikan peninggalan sejarah, ujar dia, sebagian besar situs bersejarah tersebut sudah dibeli oleh Pemerintah Kota Tarakan.

"Beberapa situs ada yang sudah kita bebaskan, kita beli tanahnya dan kita jadikan cagar budaya. Ini karena tidak semua daerah di Indonesia punya situs sejarah perang dunia seperti di Tarakan," jelasnya.

Dikutip dari laman resmi Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Utara, salah satu peninggalan sejarah Perang Dunia II yang ada di Tarakan yaitu meriam Belanda. Lokasinya ada di Peningki Lama, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur.

Sebagian besar kawasan Tarakan dikelilingi oleh laut, maka tidak heran kalau hasil laut Tarakan cukup melimpah.

Hasil laut yang melimpah kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menarik perhatian wisatawan dalam bentuk wisata kuliner.

"Wisata kuliner di Tarakan itu luar biasa, terutama makanan laut," kata Khairul.

Wisatawan yang ingin merasakan kuliner laut khas Tarakan, bisa mampir ke warung warga setempat, atau bisa juga datang langsung ke kawasan pesisir di Tarakan.

Ratu Intan Pantai Amal merupakan salah satu pantai di Tarakan yang tengah hits karena baru dibuka oleh Pemerintah Kota Tarakan.

"Pantai Amal ini sudah kita buka tahap satu pada 17 Februari 2023 yang lalu sepanjang 500 meter," tutur Khairul.

Untuk diketahui, Pantai Amal berada di salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimatan Utara.

Ia mengatakan, persiapan Pantai Amal sebagai tempat wisata sudah dilakukan sejak 2020 lalu, namun pembukaan pantai sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. 

"Pantai Amal akan dibuka tahap dua sekitar bulan Juni, nanti tambahannya sekitar 700 meter," katanya.

Proses pembukaan Pantai Amal dilakukan secara bertahap karena sejalan dengan proses persiapan infrastruktur yang juga dilakukan secara bertahap.

Dikutip dari laman resmi Kota Tarakan, wisatawan yang ingin datang ke kawasan Ratu Intan Pantai Amal akan dikenakan biaya tiket masuk mulai Rp 10.000 per orang.

Sementara itu, wisatawan yang membawa kendaraan akan dikenakan biaya mulai Rp 3.000 untuk parkir mobil dan mulai Rp 2.000 untuk parkir motor.

https://travel.kompas.com/read/2023/02/23/083600227/3-tempat-wisata-di-tarakan-kaltara-ada-situs-sejarah-perang-dunia-ii

Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke