Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asita Bali Bantah Praktik "Jual Beli Kepala" Turis China

KOMPAS.com - Isu "jual beli kepala" wisatawan mancanegara (wisman) dari China tengah jadi pembahasan, menyusul kedatangan wisman tersebut yang diprediksi akan meramaikan pariwisata Bali.

Namun, kabar itu dibantah oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (DPP Asita) Bali, Putu Winastra.

"Kami membantah bahwa tidak ada BPW (Biro Perjalanan Wisata) yang menangani pasar China ini melakukan 'jual beli kepala'. Kami Asita Bali, anggota Asita Bali yang menangani pasar China tidak ada yang melakukan 'jual beli kepala'," ucap Winastra kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (27/2/2023).

Untuk diketahui, praktik "jual beli kepala" adalah praktik mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar dengan bayaran per wisatawan yang datang, dikutip dari Tribun Gorontalo.

Adapun pemerintah, kata Winastra, didorong untuk segera menindak tegas siapa pun yang kedapatan menjalankan praktik ini, termasuk mencabut izinnya.

Sebab, ia menilai, sedikit banyaknya isu ini tentu membawa pengaruh buruk terhadap citra tur operator yang menangani pasar wisman asal China di Pulau Dewata.

"Itu kan memberi efek yang tidak bagus juga kepada image BPW yang menangani pasar China, kasihan mereka, enggak ada melakukan itu tetapi isunya kenapa digoreng-goreng seperti ini," ujar Winastra.

Di sisi lain, Asita Bali siap menyambut kedatangan para wisatawan dari China melalui paket-paket perjalanan wisata, termasuk para pendamping perjalannya.

"Kami sendiri sudah berkomitmen untuk tidak melakukan hal itu dan akan membuat paket-paket tur berbeda yang mengajak wisatawan ke obyek wisata, kalau pun shopping (berbelanja) di tempat-tempat UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) dan sebagainya," imbuh dia.

Kenapa praktik "jual beli kepala" bisa merugikan Indonesia?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, praktik "jual beli kepala" adalah sebuah metafora yang hanya berfokus pada kuantitas. 

"Dan kalau per kepala ada insentif, ini yang harus kita hindarkan," ujar Menparekraf, dikutip dari Antara, Kamis (23/2/2023).

Secara data, praktik ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Namun, dalam jangka panjang, praktik ini dinilai dapat merugikan karena layanan yang diberikan kepada wisman jadi tidak diperhatikan. 

Praktik "jual beli kepala" umumnya meliputi paket wisata dengan harga sangat murah. Alhasil, wisman yang memilih paket tersebut bisa memperoleh layanan yang seadanya dan bisa tidak memuaskan.

"Jadi praktik di pariwisata yang hanya menghitung kuantitas sudah harus ditinggalkan oleh para pelaku pariwisata," ujar Menparekraf.

Menyikapi isu "jual beli kepala" ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan sudah membentuk tim satuan tugas (satgas) gabungan untuk mengawasi sekaligus memberi pembinaan terhadap agen-agen perjalanan yang menangani pasar wisman China nantinya.

"Satgas sudah terbentuk dengan menunggu harmonisasi dari DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), untuk menangani hal-hal yang seperti," ucap Bagus kepada Kompas.com dalam kesempatan berbeda, Senin.

Untuk itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Bali, Asita Bali yang menangani divisi China, HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Bali, dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk mengamankan pariwisata Bali yang berkualitas.

  • 10 Wisata Budaya di Ubud, Bisa Lihat Tari Tradisional Bali
  • 5 Fakta Pasar Seni Sukawati di Bali yang Baru Diresmikan Jokowi

"Kami juga intensif bertemu dengan Asita, Kadis (Kepala Dinas) Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja), Kadisperindag (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan), Kadisperizinan, Kadisnaker (Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian), kita undang masuk imigrasi, intinya mereka siap untuk mengamankan," terangnya.

Sebelumnya, Bagus menilai, kemunculan isu ini mungkin dilatari dengan kekhawatiran setelah dibukanya perbatasan Negeri Tirai Bambu, seperti yang terjadi sebelum masa pandemi Covid-19. 

"Itu kan karena ada kekhawatiran, nanti ketika China dibuka, pembahasan ini sudah clear (jelas). Sekarang sudah kita antisipasi," ucapnya.

Diketahui, Bali diprediksi akan diramaikan wisman asal China seiring dengan dibukanya penerbangan langsung (direct flight) China ke Bali, mulai Jumat (3/3/2023), dari maskapai Xiamen Airlines.

Praktik "jual beli kepala" wisman China pun dikhawatirkan muncul bersamaan dengan momentum tersebut.

https://travel.kompas.com/read/2023/02/27/150426427/asita-bali-bantah-praktik-jual-beli-kepala-turis-china

Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke