Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ranu Regulo, Spot Camping Tepi Danau yang Asri di Gerbang Pendakian Semeru

KOMPAS.com – Pendakian Gunung Semeru masih ditutup sejak akhir 2021 karena aktivitas vulkaniknya yang sedang meningkat.

Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, saat ini Gunung Semeru masih berstatus Level 3 atau siaga per Maret 2023.

“Dengan naiknya Semeru ke status level 3 ini, sebagai antisipasi supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, bagaimanapun juga keselamatan nyawa pendaki yang utama, maka pendakian Semeru masih ditutup,” ujar Sarif kepada Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Mereka yang ingin mendaki Gunung Semeru pun masih harus bersabar menunggu atap Pulau Jawa ini lebih tenang.

Meski begitu, mereka yang kangen mendaki Gunung Semeru masih bisa melepas kerinduan dengan berkunjung ke Desa Ranu Pani di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Desa ini merupakan gerbang pendakian menuju Gunung Semeru. Sebelum pendakian ditutup, desa ini banyak dikunjungi pendaki yang ingin menapakkan kakinya di gunung tertinggi Pulau Jawa itu.

Camping di Ranu Regulo

Terdapat dua danau yang ada di Desa Ranu Pani. Danau pertama jadi nama desa itu, yakni Ranu Pani, kemudian yang kedua adalah Ranu Regulo.

Kompas.com sempat berkunjung langsung ke Ranu Regulo pada Kamis. Lokasi danau ini cukup dekat dari Danau Ranu Pani. Pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 sampai 10 menit.

Bagi wisatawan yang hendak camping di Ranu Regulo, tarif masuknya yakni Rp 19.000 per orang pada hari biasa, sementara saat hari libur Rp 24.000.

Menurut informasi yang terpampang di lokasi, kawasan Ranu Regulo memiliki luas sekitar 0,75 hektar.

Wisatawan bisa menikmati keindahan Danau Ranu Regulo dengan latar belakang pepohonan hijau yang masih asri. Pengunjung hanya bisa menjelajah sisi selatan dan timur danau yang sudah ditata dan diberi akses untuk pejalan kaki.

“Ranu Regulo memang salah satu tempat wisata yang kalau pas Semeru buka, boleh dikatakan sebagai tempat camping favorit pendaki, sebelum atau sesudan mendaki,” ujar Sarif.

Ranu Regulo sedang ditata

Ia melanjutkan, Ranu Regulo memang sudah lama jadi spot camping. Kini pihak TNBTS terus melakukan penataan untuk menjaga kelestarian alam.

“Ranu Regulo ini airnya masih bagus dibanding Danau Ranu Pani yang tercemar dan tersedimentasi karena pertanian,” tutur Sarif.

Rencananya, tempat camping akan dijadikan satu lokasi, sehingga mereka yang berkemah tidak terpencar-pencar.

Selain menjadi kurang rapi, penataan tempat camping bertujuan agar wisatawan yang tidak berkemah tetap bisa berkunjung tanpa terganggu.

“Kedua menjaga kondisi lingkungan dan kualitas air Ranu Regulo agar tidak tercemar oleh aktivitas camping, seperti memasak.

Jika ingin berkemah di Ranu Regulo, wisatawan bisa membawa tenda sendiri atau menyewa di Desa Ranu Pani.

Aturan di Ranu Regulo

Sementara itu, Kepala Resort Ranu Pani dari TNBTS Birama Terang Radityo mengatakan, pihaknya kini sedang Menyusun regulasi khusus atau SOP bagi pengunjung Ranu Regulo.

“Karena pengunjung Ranu Regulo unik, ada yang datang jam 12 malam atau jam 2 pagi, langsung camping. Sementara untuk pendakian Semeru, sudah ada SOP maksimal masuk jam 4 sore demi keamanan,” ujar Birama.

Senada dengan Sarif, menurut dia SOP itu disusun untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan, serta kelestarian Danau Ranu Regulo.

“Wisatawan sementara hanya kami imbau misal waktu badai, jangan berkemah di bawah pohon karena rawan roboh. Jangan terlalu dekat dengan danau karena sedikit-banyak bisa mencemari, misal dari sisa makanan,” tutur Birama.

Selanjutnya meski berada di tepi danau, pengunjung tidak boleh berenang. Selain mencemari danau, juga berisiko karena dalam dan suhu yang dingin. Pengunjung juga tidak boleh memancing karena berada di kawasan konservasi.

https://travel.kompas.com/read/2023/03/17/141941527/ranu-regulo-spot-camping-tepi-danau-yang-asri-di-gerbang-pendakian-semeru

Terkini Lainnya

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke