Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

KOMPAS.com -  Mengenal lebih dalam sosok maestro lukis Indonesia, Basoeki Abdullah, bisa dilakukan dengan mengunjungi museumnya. 

Berbeda dari kebanyakan tempat, Museum Basoeki Abdullah memiliki bangunan yang bentuknya mirip dengan rumah. 

Setelah ia wafat pada 5 November 1993, rumah tersebut disulap menjadi museum yang memamerkan lukisan dan koleksi pribadi Basoeki Abdullah semasa hidupnya.

  • Museum Basoeki Abdullah: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Fasilitas
  • Jalan-jalan di Museum Basoeki Abdullah, Ada Apa Saja?

Rumah ini diresmikan sebagai museum pada 25 September 2001 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu I Gede Ardika. Beberapa belas tahun setelahnya, gedung kedua yang lebih baru dan modern ikut dibangun. 

Museum Basoeki Abdullah bisa ditemukan dalam komplek perumahan, tepatnya di Jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. 

Tidak jauh dari MRT Fatmawati, Kompas.com melanjutkan perjalanan dengan menaiki ojek online untuk tiba di lokasi. 

Meski berada di antara rumah-rumah warga, pengunjung tidak perlu bingung karena plang penanda arah ataupun Google Maps cukup akurat. 

Memasuki museum Basoeki Abdullah

Suasana cukup ramai dirasakan Kompas.com saat memasuki museum pukul 11.00, Minggu (19/3/2023). Pengunjung, terutama anak-anak, tampak berkeliaran di dekat pintu masuk. 

Sebelum berkeliling, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 1.000 untuk anak dan Rp 2.000 untuk dewasa.

Setelah registrasi, pengunjung bisa mendapatkan selembar tiket dan boleh mengambil katalog museum. 

Pamong Budaya Ahli Pertama Museum Basoeki Abdullah, Luthfia Rahmah menyampaikan, cukup banyak anak-anak yang datang terutama saat akhir pekan. Jumlahnya meningkat setelah ada ruang kreasi yang dibangun.

"Ada Ruang Kreasi bisa untuk gambar-gambar atau workshop, peralatannya sudah tersedia. Jadi banyak anak-anak rutin ke sini," ujar Luthfia saat ditemui Kompas.com di museum. 

Selain itu, kata dia, faktor lain yang membuat museum cukup ramai dikunjungi adalah karena aksesnya mudah dari MRT, serta sejumlah pengunjung yang membuat konten di media sosial. 

Siang itu, pengunjung anak-anak, rombongan anak muda, keluarga, hingga pasangan silih berganti datang melihat-lihat museum. 


Lihat aneka lukisan dan koleksi pribadi Basoeki Abdullah

Luthfia mengatakan, museum ini tidak hanya menyimpan karya lukisan milik Basoeki, tetapi juga benda-benda dan koleksinya. 

"Kami mengklasifikasikan koleksi di Museum Basoeki Abdullah ini ada dua. Karyanya Pak Basoeki dan ketokohan atau pribadinya beliau. Kebetulan dia orang yang senang budaya juga," tuturnya. 

Jumlah koleksi lukisan museum ada sekitar 123 buah, koleksi pribadi (barang dan benda seni) milik Basoeki Abdullah 720 buah, dan buku-buku/majalah sekitar 3000 buah. 

"Tapi saat ini kami hanya memamerkan 30 lukisan. Sisanya ada di ruang penyimpanan untuk pemeliharaan dan perawatan. Untuk koleksi yang dipajang juga diganti secara berkala," terang dia.

Sambil berbincang, Luthfia mengajak Kompas.com naik ke lantai dua, tempat dipajangnya berbagai lukisan karya Basoeki Abdullah dan perlengkapan penunjang lukisan.

Di lantai dua, terlihat beberapa lukisan panjang berjudul Kepala Negara Gerakan Non-Blok. Puluhan kepala para tokoh terlihat menghiasi lukisan yang dipajang di dinding. 

Bergeser sedikit, ada etalase kaca yang isinya adalah perlengkapan dan peralatan Basoeki saat melukis. Mulai dari cat minyak, aneka kuas, palet, hingga mesin tik untuk mencetak sertifikat hak milik zaman itu. 

"Ini mesin tik untuk pembuatan sertifikat dari setiap lukisan yang dihasilkannya," kata Luthfia. 

Ruang Keluarga Abdullah

Selanjutnya, tur berlanjut melewati lorong, memasuki bangunan gedung rumah asli Basoeki Abdullah. 

Pada ruangan lantai dua ini terbagi menjadi beberapa sekat ruangan yang berisi lukisan dan koleksi seni budaya milik sang maestro.

Dari pintu masuk, etalase kaca sebelah kiri dan kanan berisi koleksi wayang dan perlengkapan Basoeki saat dulu pernah pentas dalam wayang orang sebagai tokoh Hanoman. 

Di balik sebelah kiri, terdapat area pameran lukisan keluarga Basoeki yang berisi potret orangtua dan saudaranya.

Ternyata, Basoeki terlahir dari keluarga seniman dan pejuang. Sebab, sang kakek merupakan tokoh pergerakan nasional yaitu Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ayahnya tokoh seni lukis pemandangan alam, sedangkan ibunya Nganten Ngadisah adalah pencipta seni batik. 


Lukisan goresan pertama Bu Tien Soeharto

Masih di lantai yang sama, sebelah kanan dari pintu masuk terdapat lukisan bertema pemandangan, abstrak, potret, atau realis menghiasi setiap dinding.

Lampu-lampu kecil di setiap tembok sebagiannya menyala, untuk memberikan cahaya yang cukup bagi lukisan.

Bagian tengah ruang pameran ini tersedia sofa tanpa senderan untuk duduk menikmati karya lukis yang ada. 

Dari sekian banyak lukisan yang dijelaskan Luthfia, salah satu yang menarik perhatian Kompas.com adalah karya terbaru milik Basoeki Abdullah.

Lukisan tersebut dibuat pada tahun 1993, tepatnya beberapa bulan sebelum Basoeki meninggal.

Uniknya, goresan pertama lukisan tersebut dibuat oleh tangan istri presiden ke-2 RI, Tien Soeharto. Sehingga, lukisan diberi nama "Dari Goresan Pertama Ibu Tien Soeharto". 

"Pas tahun 1993, Basoeki mengadakan pameran. Lalu Bu Tien saat pembukaan itu menggores di canvasnya. Lalu dilanjutkan dan diselesaikan oleh Pak Basoeki," ucap dia.

Lihat baju hingga koleksi senjata 

Turun menuju lantai satu bangunan rumah Basoeki, terdapat sejumlah area koleksi yang sangat menarik. 

Dari samping tangga, terdapat perpustakaan pribadi berisi 3.000 jenis buku. Mulai dari ensiklopedia, novel, negara, hingga pengetahuan umum terpajang rapi. 

Sayangnya, pengunjung tidak bisa tiba-tiba membaca buku tersebut. Sebab, harus menggunakan izin dan surat terlebih dahulu. 

Kemudian, pengunjung akan disajikan dengan ruang tamu berisi meja dan kursi yang tidak boleh diduduki, serta beberapa koleksi senjata dan barang antik milik Basoeki. Salah satu barang antik yang ia simpan adalah gading gajah. 

Kompas.com juga menemukan beberapa dokumentasi pameran Basoeki Abdullah selama bertahun-tahun. Di seberangnya, terdapat deretan pakaian, topi, kacamata, sepatu, dan aksesoris yang digunakan Basoeki semasa hidupnya. 


Ruang memorial, jejak terakhir Basoeki Abdullah

Mengakhiri perjalanan sore itu, Kompas.com merasakan suasana berbeda dari Ruang Memorial.

Di ruangan ini, Sang Maestro ditemukan tewas bersimbah darah karena dipukul oleh perampok yang ingin merampas harta bendanya pada 5 November 1993. 

Di dalam ruang kamar, semua barang pribadi milik Basoeki tertata rapi. Ruangan ini bisa dimasuki, meski diberi pembatas, sehingga pengunjung juga tidak bisa menyentuh barang-barang almarhum.

"Ini kamar Basoeki Abdullah dan kamar mandi beliau. Ada tempat beliau beribadah, buku-buku keagamaan seperti alkitab," ujar Luthfia.

Di dalam ruangan, nampak satu tempat tidur dengan seprai merah jambu dan dua bantal kepala serta satu bantal guling.

Selimut kuning bermotif bunga ikut melapisi bagian atas kasur dengan rapi. Di atas kasur dipenuhi berbagai hiasan berupa ukiran patung dan beberapa ornamen lain.

Ia mengungkapkan, sebagian besar barang yang terpajang di Ruang Memorial merupakan benda asli dan pengadaan.

"Di sini campur, ada pengadaan dan asli. Barang-barang seperti patung, salib, sabun, misalnya, itu punya beliau dan masih disimpan sampai sekarang," tutur Luthfia.

Adapun dari pintu masuk, terlihat kamar mandi milik Basoeki. Isinya terdapat bathtub dan kloset warna hijau, serta lantai keramik berwarna putih yang menambah kesan zaman dahulu.

Keluar dari kamar, di seberang terdapat lemari kaca berisi pakaian dan benda-benda terakhir Basoeki saat kejadian pembunuhan. Di antaranya ada piyama, kacamata, senapan laras panjang, arloji, dan beberapa lembar uang di saku. 

Akhir perjalanan, semua kisah kejayaan dan akhir hidup Sang Maestro bisa dipelajari di museum ini.

Luthfia juga berharap para pengunjung bisa merasakan pengalaman yang sama dan mengenal lebih dekat sosok Basoeki Abdullah, sang legenda lukis Indonesia yang karyanya telah mendunia.

https://travel.kompas.com/read/2023/03/31/130100327/pengalaman-keliling-museum-basoeki-abdullah-tempat-berkarya-hingga-akhir

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke