Banyak Calo Tiket Konser, Kemenparekraf Lakukan 3 Hal Ini

KOMPAS.com - Belakangan ramai di media sosial terkait isu musisi Internasional yang enggan menggelar konser di Indonesia karena adanya praktek calo tiket.

Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vinsensius Jemadu mengatakan bahwa Kemenparekraf termasuk pihak yang bertanggungjawab memerangi masalah ini.

"Terlepas dari benar atau tidaknya informasi ini, harusnya ini menjadi tanggung jawab regulator. Termasuk di dalamnya Kemenparekraf untuk memerangi praktek calo tiket," kata Vinsen dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno secara daring, Senin (26/6/2023).

Vinsen memaparkan ada tiga hal yang dilakukan oleh Kemenparekraf dalam memerangi praktek calo tiket konser di Indonesia.

Pertama, Kemenparekrad bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku calo dan memberikan sanksi yang sesuai.

"Hal ini dapat memberikan kepercayaan kepada penyanyi Internasional bahwa Indonesia serius dalam memerangi calo tiket konser," kata Vinsen.

Selain itu, kata Vinsen, Kemenparekraf bersama promotor akan memberikan informasi yang jelas dan presisi kepada pihak penegak hukum, terutama kepolisian.

Harapannya, kepolisian memiliki informasi yang akurat tentang konser musik di Indonesia.

Kedua, Vinsen mengatakan bahwa Kemenparekraf berkolaborasi dengan promotor untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan acara.

"Ini dilakukan dengan mendorong promotor penyelenggaraan event untuk memberikan informasi yang jelas tentang harga tiket," papar Vinsen.

"Kami mengimbau masyarakat untuk saring sebelum sharing," katanya.

Vinsen juga mengingatkan masyarakat bahwa lembaga penyelenggara konser internasional memiliki manajemen yang profesional dan memiliki platform yang telah terverifikasi.

Masyarakat diharapkan teliti saat menerima informasi agar tidak menjadi korban penipuan calo tiket konser.