Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekomendasi Wisata Kuliner di Pulau Jeju, Bisa Sambil Petik Buah

KOMPAS.com - Pulau Jeju merupakan salah satu destinasi populer di Korea Selatan yang menawarkan banyak atraksi dan aktivitas menarik, salah satunya pengalaman wisata kuliner.

Tidak hanya mencicipi aneka hidangan unik dan khas Pulau Jeju, wisatawan bisa mencoba pengalaman memetik buah langsung dari kebunnya, seperti disampaikan Deputy Director Global Marketing Department Jeju Tourism Organization, Ian (Kangil) RHEE.

“Pengunjung bisa metik buah sendiri, ada jeruk yang bisa dipetik pada November sampai Desember,” kata Kangil, saat konferensi pers Korea Tourism Seminar Jeju Island 2023 di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

  • 6 Rekomendasi Wisata di Jeju Korea Selatan, Pas untuk Healing
  • 7 Oleh-oleh Wajib dari Pulau Jeju, Ada Patung dan Jeruk

Adapun untuk menikmati buah jeruknya, wisatawan disarankan datang pada Januari-Mei.

“Kami punya banyak jenis jeruk, ini memang makanan khas Pulau jeju. Hallabong dan Cheonhyehyang adalah jenis jeruk yang paling terkenal,” imbuhnya.

Tak hanya jeruk, lanjut Kangil, wisatawan juga bisa memetik beberapa buah lain. Salah satunya bluberi, yang dipetik kemudian bisa dijadikan sebagai selai untuk dibawa pulang.

Sayangnya, untuk buah segar termasuk jeruk dan blueberi, tidak boleh dibawa masuk dan keluar dari Korea, kata Kangil.

Hal ini juga berlaku di Indonesia, sehingga oleh-oleh yang bisa dibawa pulang harus berupa produk olahan kemasan.

Makanan khas Jeju lainnya

Selain buah jeruk yang populer sebagai makanan khas Jeju, ada beberapa kuliner lain yang tidak kalah menarik.

Kangil mengatakan, Jeju populer untuk hidangan laut (seafood), salah satunya ikan ekor panjang (long-tail fish).

“Kami cukup populer dengan (kerang) abalone, bubur, kami juga punya long tail fish. Mereka masak satu badan, biasanya dipotong gitu, tapi kalau di Jeju dimasak satu badan panjang jadi semuanya disajikan di meja,” tutur dia.

Baru selanjutnya, kata dia, pelayan akan memotong-motong badan ikan panjang tersebut di atas meja, tepat di hadapan pembeli.

“Itu menu utama yang biasanya dicari dan dinikmati di Jeju. Itu ikannya bisa di-grill (panggang), atau di-boiled (rebus),” terang Kangil.

Pada intinya, Kangil menjelaskan, aneka hidangan laut menjadi incaran bagi mereka yang tidak bisa menikmati babi.

Sebagai informasi, black pork (babi hitam) merupakan hewan yang berasal dari Jeju. Kangil menjelaskan, pulau ini juga terkenal akan hidangan babi tersebut.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua restoran halal tersebut memasang sertifikat halal.

Pasalnya, Kangil menjelaskan, mayoritas pengunjung di Pulau Jeju adalah wisatawan domestik atau sekitar Korea, yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman non-halal.

  • 5 Tempat Beli Oleh-oleh di Korea Selatan
  • 5 Festival Musim Dingin di Korea Selatan yang Cocok untuk Liburan

Sehingga, kebanyakan restoran di Pulau Jeju masih menargetkan wisatawan domestik dan memasang sertifikasi halal belum menjadi prioritas utama.

“Kami punya sekitar 26 restoran bersertifikasi ramah muslim di Jeju. Tapi ada sekitar 100 restoran yang sebenarnya bisa dikunjungi muslim di Jeju,” terangnya.

Adapun, kata dia, umumnya restoran-restoran tersebut sudah memiliki nama dan terkenal. Sehingga, tanpa sertifikasi halal sebenarnya tidak akan terlalu berpengaruh. Mengingat mayoritas wisatawan yang datang juga didominasi oleh domestik dan wisatawan non-muslim.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/27/163601827/rekomendasi-wisata-kuliner-di-pulau-jeju-bisa-sambil-petik-buah

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke