BATAM, KOMPAS.com – Per Sabtu (1/7/2023) PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memberlakukan penyesuaian tarif tiket untuk kapal penumpang dan perintis yang berlaku secara nasional.
Oleh karena itu, harga tiket kapal Pelni naik 23 persen untuk tujuan Batam-Tanjung Periok dan rute Batam-Belawan. Sedangkan untuk kapal perintis, tarifnya naik hingga 100 persen.
“Ada dua penyesuaian tarif di antaranya Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Republik Indonesia nomor 7 tahun 2023, terkait dengan tarif penumpang maupun barang di kapal penumpang Perintis," kata Direktur Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro melalui telepon, Sabtu (1/7/2023).
Ia melanjutkan, satu lagi adalah melalui Peraturan Menteri Nomor 8 tahun 2023 tentang tarif batas atas penumpang laut dalam negeri kelas ekonomi.
Yahya menjelaskan bagwa untuk Batam-Karimun, tarif dasar sebelumnya yang sebesar Rp 33.000, naik menjadi Rp 47.000.
Kemudian, rute Batam-Jakarta dari Rp 310.000 menjadi Rp 336.000. Sementara untuk Batam-Medan, dari Rp 220.000 menjadi Rp 267.000.
“Kenaikan tarif ekonomi rute Batam-Jakarta seperti untuk tarif dewasa ekonomi sekitar mulai Rp 65.000-an, tarif Batam-Belawan kenaikan Rp 42.000-an, dan Batam-Karimun mulai Rp 6.000-an," ujar Yahya.
Menurut dia, penentu kenaikan tarif tersebut merupakan keputusan regulator. Sedangkan PT Pelni hanya sebagai operator.
Yahya mengaku bahwa sebagai salah satu operator pelayanan, pihaknya mendukung adanya penyesuaian tarif kapal Pelni tersebut. Sebab, tarif sudah cukup lama tidak dilakukan penyesuaian.
“Untuk tarif tiket kapal perintis, sudah 21 tahun tidak mengalami perubahan. Terakhir dilakukan pada tahun 2002,” ungkap Yahya.
Sedangkan tarif penumpang untuk kelas ekonomi, menurut Yahya terakhir dilakukan penyesuaian sejak enam tahun lalu.
“Kami melihat bahwa penyesuaian ini sudah wajar karena selama dalam kurun waktu tersebut cukup menimbulkan inflasi, sehingga harapannya dari segi cost, bisa terbantu dengan adanya penyesuaian tarif ini,” terang Yahya.
Lebih jauh, menurut Yahya dengan adanya penyesuaian tarif ini, setidaknya bisa membantu eksistensi dari operator itu sendiri. Karena fungsi dari operator adalah penugasan yang diberikan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
“Penugasan disini dalam arti kami melayani beberapa wilayah, seperti terluar, terpencil, terdepan, dan perbatasan (3TP),” ungkap Yahya.
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk support penyesuaian tarif ini, di antaranya memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat.
Baik saat penumpang naik ke atas kapal, penumpang berada di atas kapal maupun penumpang turun dari atas kapal.
“Kami juga akan mempermudah penumpang untuk mendapatkan tiket, menambah channel untuk berjualan tiket dan pembayaran tiket. Hingga bekerja sama dengan pihak pengelola pelabuhan, seperti Pelindo dan BP Batam untuk kelancaran pelayan terhadap penumpang,” ungkap Yahya.
Untuk diketahui, saat ini pelanggan Pelni semakin mudah membeli tiket dengan mengakses aplikasi Pelni Mobile maupun website resmi Pelni.
Pilihan pembayaran digital juga semakin beragam karena Pelni telah bekerja sama dengan Bank Mandiri, BRI, BNI, Permata Bank maupun dompet digital, seperti iSaku dan Finpay. Saluran pembelian tiket Pelni juga bisa dijangkau seluruh jaringan minimarket Indomaret dan Alfamart.
https://travel.kompas.com/read/2023/07/01/180600727/harga-tiket-kapal-pelni-di-batam-naik-hingga-23-persen