Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dusun Kedung Gondang di Semarang Siapkan Wisata Taman Batu Lukis

UNGARAN, KOMPAS.com - Memiliki wilayah geografis yang dikelilingi Sungai Bade menjadikan Dusun Kedung Gondang di Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kaya akan batu kali.

Batu-batu itu tak hanya dimanfaatkan sebagai material, tapi juga media lukis sekaligus media edukasi bagi anak-anak. Hampir setiap sore selama kurang lebih dua minggu ini, puluhan anak-anak melukis batu, yang selanjutnya disusun menjadi taman batu lukis.

  • Rute ke Kampung Pelangi Semarang, 5 Menit dari Tugu Muda
  • 10 Tempat Wisata Dekat Tugu Muda Semarang, Ada Kampung Pelangi

Taman batu lukis dan fasilitas wisata lainnya

Kepala Dusun Kedung Gondang, Pujioto Sriaminto mengatakan, taman batu lukis tersebut akan menjadi salah satu spot wisata yang sedang dalam proses.

"Sebelumnya memang sudah ada desa wisata yang melibatkan warga, kita menjual konsep tradisional, menjajakan suasana pedesaan, sungai, dengan kuliner tradisional. Karena terus berkembang makanya kita kembangkan," ujar Pujioto, Minggu (23/7/2023).

Ia melanjutkan, desa wisata tidak hanya identik dengan bangunan fisik. Pihaknya pun membangun kolam renang dan pusat kuliner sebagai fasilitas pelengkap agar pengunjung nantinya semakin nyaman.

Kolam renang dan pusat kuliner tersebut akan memakai lahan bengkok seluas 5.000 meter persegi.

"Kami memang mendahulukan swadaya masyarakat, itu sangat luar biasa karena semua gotong royong, dengan demikian akan dijaga dan semua merasa memiliki. Rencananya akhir tahun akan diresmikan," terangnya.

  • 6 Fakta Tugu Muda, Mengenang Pertempuran Lima Hari di Semarang
  • 5 Julukan Kota Semarang, Tak Cuma Kota Lumpia 

Adapun wilayahnya, tutur Pujioto, berpotensi sebagai desa wisata karena didukung alam yang bagus. Mulai dari sungai, tebing setinggi 50 meter, persawahan, hingga perkebunan, ditambah masyarakat yang toleran.

Ia berpendapat, pembangunan pariwisata di kampungnya untuk semakin mengenalkan potensi yang ada sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga. Salah satunya adalah tanaman ketela.

"Ketela selama ini hanya buat makanan sapi, tapi setelah diolah menjadi makanan tradisional, harganya menjadi lebih baik. Ini kan warga jadi bertambah pemasukannya," kata Pujioto.

Salah seorang anak yang ikut kegiatan melukis di batu, Keisya Putri menyampaikan bahwa ia senang dengan kegiatan tersebut.

"Tempatnya di sini lebih indah, bisa bersama teman-teman. Kalau main ponsel takut mata rusak dan kalau di jalan ramai motor, bisa ketabrak," ucapnya.

  • Rute Bus Wisata Semarang, Bisa Dinaiki Gratis
  • Liburan, Bisa Coba Naik Bus Tingkat Gratis di Semarang

Sementara itu, praktisi pemerhati anak yang menjadi pendamping pembangunan Desa Wisata Karang Gondang bernama Priyo Puji Raharjo menyampaikan, konsep yang dibangun tidak sekadar rekreasi, tapi juga edukasi.

"Kita pacu motorik anak dengan menggambar, tapi medianya tidak hanya kertas dan kanvas, ada batu karena di sini sangat banyak," paparnya.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/24/160600027/dusun-kedung-gondang-di-semarang-siapkan-wisata-taman-batu-lukis

Terkini Lainnya

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Jalan Jalan
WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke