Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Taman Proklamasi, Tempat Pembacaan Teks Kemerdekaan Indonesia

KOMPAS.com - Jelang perayaan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia, beragam destinasi wisata sejarah kemerdekaan bakal mendapatkan sorotan.

Termasuk salah satunya Taman Proklamasi.

Taman yang berlokasi di Jalan Proklamasi Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat ini merupakan bekas kediaman sang proklamator Ir. Soekarno. Dulunya, jalan itu bernama Jalan Pegangsaan Timur No 56.

“Taman ini dulunya rumah kediaman Bung Karno, tempat dibacakannya naskah proklamasi," kata Humas Unit Pengelolaan Kawasan (UPN) Monas bernama Nursamin, kepada Kompas.com, Rabu (2/8/2023).

Sehari sebelumnya, pada 16 Agustus 1945, Bung Karno sengaja memilih halaman rumahnya untuk menyelenggarakan upacara Proklamasi untuk mencegah kemungkinan terjadinya serangan yang dilakukan Jepang.

Padahal, sebelumnya, golongan muda menginginkan upacara Proklamasi Indonesia digelar di Lapangan Ikada (sekarang lapangan Monumen Nasional) secara besar-besaran, seperti dilansir Kompas.com (16/8/2020). 

Para golongan muda juga telah menyiapkan strategi perang apabila Jepang melakukan penyerangan saat dibacakannya teks proklamasi.

Namun setelah diskusi antara golongan tua dan golongan muda, upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akhirnya diadakan di halaman rumah Bung Karno.

Adapun teks proklamasi telah ditantangani sebelumnya, sekitar pukul 03.00 WIB di kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1.

Kini tempat itu dikenal sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi. 

Pada 17 Agustus 1945, saat itu, teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan berlokasi di teras depan rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.

Namun bangunan rumah bersejarah itu sudah lama rata dengan tanah, setelah Soekarno memerintahkan agar rumahnya dirobohkan. 

"Dari berbagai sumber dan kesaksian para ahli sejarah, rumah itu dibongkar atas permintaan Bung Karno sendiri, sampai sekarang belum jelas alasannya," kata Nursamin. 

Beberapa tahun setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, kediaman Bung Karno tersebut telah dibangun dengan beberapa monumen penting secara berkala, dan juga taman. 

Dalam area taman itu, berdiri tiga objek penting yang berkaitan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia.

Ketiganya adalah Tugu Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia, Tugu Petir, dan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta.

Ketika berkunjung, Kompas.com melihat monumen patung Soekarno-Hatta setinggi sekitar empat meter.

Di tengah-tengahnya ada batu hitam berbentuk naskah proklamasi yang diperbesar. 

"Kalau Monumen Pahlawan Proklamator yang ada Bung Karno dan Bung Hatta itu dibangun pada tahun 1980-an di zamannya Presiden Soeharto," kata Nursamin. 

Di depan kiri monumen pahlawan, tidak jauh dari patung Bung Karno dan Bung Hatta, terdapat Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan Indonesia, yang berbentuk obelisk kecil layaknya jarum.

Di lokasi kompleks Taman Proklamasi, Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan Indonesia menjadi monumen pertama yang didirikan, dikutip dari BBC (1/3/2021). 

"Pembangunan tugu ini diprakarsai oleh Ikatan Wanita Djakarta, beberapa tokoh perempuan," ujar Nursamin.

Beberapa di antaranya Nyonya Johanna Masdani, Mien Wiranakusumah, Zus Ratulangi (putri Sam Ratulangi), Zubaedah, Nyonya Gerung, dan Maria Ulfa.

Tugu lainnya adalah Tugu Petir, yang berbentuk linggis panjang dengan lambang kilatan petir di puncaknya.

"Petir di atasnya sebagai simbolik bahwa ketika Indonesia merdeka di luar perkiraan. Seperti petir menyambar pada siang hari," tuturnya. 

Pada tulisan yang tertera di lempengan logam yang ditempel di Tugu Petir, terdapat informasi lokasi persis teras tempat teks Proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945. 

"Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta," bunyi tulisan pada lempengan di bagian bawah tiang Tugu Petir.

Ada juga Gedung Pola yang dibangun awal 1960-an, masih berdiri di bagian belakang taman.

Bangunan ini awalnya disiapkan Presiden Soekarno sebagai tempat menggodok perencanaan pembangunan Indonesia ke depan. 

https://travel.kompas.com/read/2023/08/08/110900527/sejarah-taman-proklamasi-tempat-pembacaan-teks-kemerdekaan-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke