Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Masyarakat Umum Dilarang Pelihara Satwa Liar, Ini Penjelasan Ahli

KOMPAS.com - Tren memelihara hewan memang terdengar umum oleh masyarakat. Adapun hewan yang lumrah dipelihara oleh manusia yakni kucing, anjing, ikan, marmut, atau bahkan kuda.

Akan tetapi, saat ini ada pula beberapa kalangan masyarakat yang mencoba memelihara satwa liar, seperti harimau, singa, buaya, bahkan ular.

Kurator satwa Taman Safari Indonesia, Ami mengatakan bahwa satwa liar tidak seharusnya dipelihara oleh manusia.

"Kalau saran saya jangan pelihara satwa liar, saya keras dengan itu. Anjing dan kucing saja masih bisa dipelihara, kenapa harus satwa liar?" kata Ami saat ditemui di Neo Soho, Jakarta Barat, Rabu (9/8/2023).

Alasan Masyarakat Umum Dilarang Pelihara Satwa Liar

Satwa liar biasanya bisa ditemui langsung di alam bebas, kebun binatang, atau di Taman Safari Indonesia.

Hal ini mengingat banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menampung satwa liar secara legal.

Persiapan ini mulai dari unsur kesehatan satwa, unsur kenyamanan, kesejahteraan, dan area untuk melepas stres satwa liar.

"Satwa liar itu habitatnya di alam, jadi mereka harus berinteraksi dengan sesuatu yang memang ada di alam, termasuk makanannya," kata Ami.

Ami melanjutkan bahwa apabila satwa liar bersentuhan langsung dengan manusia, apalagi dipelihara, maka akan berpotensi membuat satwa liar menjadi stres.

"Memang disarankan satwa liar itu tidak disentuh langsung oleh manusia. Kalau iya, akibatnya mereka akan lebih stres," ujar Ami.

Ia menambahkan, saat ini banyak masyarakat umum yang memutuskan untuk memelihara satwa, khususnya satwa liar karena dinilai lucu ketika masih kecil.

Akan tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang akhirnya merasa tidak sanggup untuk memelihara satwa liar karena takut ketika satwa sudah tumbuh besar

Amin mengatakan, jika masyarakat yang sudah terlanjur memelihara satwa liar dan merasa tidak sanggup, sebaiknya menginfokan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

"Kalau tidak sanggup, infokan ke BKSDA, nanti akan ada petugas yang datang. Akan tetapi, sejauh ini kebanyakan masyarakat tidak melapor karena takut ditanya-tanya oleh petugas," pungkas Ami.

https://travel.kompas.com/read/2023/08/11/111100027/alasan-masyarakat-umum-dilarang-pelihara-satwa-liar-ini-penjelasan-ahli

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke