KOMPAS.com - Sebanyak 17 museum di Pulau Sumatera memamerkan 75 koleksi filologika atau naskah kuno dari Kamis (10/8/2023) sampai Senin (14/8/2023).
"Koleksi filologika yang ditampilkan itu ditulis pada tempo dulu dan semuanya berisi ilmu pengetahuan di masa lalu," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, dikutip dari Antara, Jumat (11/8/2023).
Adapun ke-17 museum tersebut adalah:
Pameran filologika ini, lanjut Almuniza, terdiri dari koleksi naskah yang membahas beragam ilmu pengetahuan, mulai dari tabir mimpi, pengobatan, hingga hukum adat. Penulisannya dilakukan di media yang berbeda.
Sementara itu, Kurator Museum Lampung bernama Medagiri mengatakan, pihaknya memajang enam koleksi filologi peradaban sejarah Lampung. Koleksi tersebut ditulis dalam aksara had lampung di kulit kayu halim.
"Koleksi diperkirakan berasal dari abad ke-17 diketahui karena bertuliskan aksara Lampung kuno yang pada waktu itu sudah punah," ujar Medagiri.
Adapun menurut Direktur Event Daerah, Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Reza Fahlevi, pameran naskah kuno ini menjadi salah satu upaya melestarikan budaya dan memberikan ilmu pengetahuan baru.
Tidak hanya itu, pameran ini juga bisa menginspirasi berbagai industri menjadi MICE (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran), ide dan aktivasi dalam festival, icon destinasi wisata, serta ekonomi kreatif.
"Filologi merupakan konten yang kaya dan luhur sekaligus unik untuk didalami dan dikembangkan dalam konteks pariwisata," ujar Reza.
https://travel.kompas.com/read/2023/08/11/213356127/17-museum-di-pulau-sumatera-pamerkan-koleksi-naskah-kuno