Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Tidak Masuk 10 Besar Penyumbang Turis Terbanyak ke Jepang

KOMPAS.com - Dari bulan Januari 2023 hingga Juni 2023, tercatat sekitar 200.000 wisatawan nasional asal Indonesia mengunjungi Jepang. 

"Di tahun ini sampai dengan bulan Juni, dari seluruh wisatawan asing yang datang ke Jepang, 1 per 50-nya adalah orang Indonesia. Sekitar 200.000 orang," kata Executive Director Japan National Tourism Organization (JNTO) Tamaki Hatakenaka saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/8/2023). 

Namun, jumlah ini masih terbilang kalah jauh jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Bahkan, jika diurutkan, Indonesia tidak masuk posisi 10 besar negara penyumbang wisatawan terbanyak ke Jepang. 

"Saat sebelum Covid-19 pas 2019, urutannya belasan ya, urutan ke-12 lah. Paling atas itu China, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan lainnya," ujar Tamaki.

Mengingat angka kunjungan wisatawan nasional asal Indonesia ke Jepang masih tidak terlalu tinggi, pihaknya berharap agar dapat terus meningkatkan jumlah wisatawan. 

"Kalau bisa lebih banyak lagi," katanya.

Salah satu caranya adalah dengan terus meningkatkan layanan dan fasilitas perjalanan halal, mengingat banyaknya wisatawan muslim datang dari Indonesia. 

"Karena kami juga mengetahui Indonesia banyak penduduknya yang muslim, tentunya kami juga bekerja sama dengan pemda (pemerintah daerah) dan juga bandara-bandara di Jepang supaya bisa menyediakan tempat buat shalat atau mushala," terang Tamaki.

Selain itu, disediakan pula tempat-tempat yang ramah muslim, seperti restoran halal, ataupun hotel ramah muslim agar wisatawan semakin nyaman saat berlibur. 

Sebagai informasi, berdasarkan data terkini dari JNTO, jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang periode Januari 2023-Juni 2023 mencapai 201.700 orang. Indonesia berada di urutan ke-11, setelah Australia dan Singapura. 

Sementara itu, tiga negara penyumbang wisatawan terbanyak ke Jepang per Juni 2023 adalah Korea Selatan dengan total 3,1 juta orang, Taiwan dengan 1,7 juta orang, dan Hong Kong dengan 900.000-an orang.

Jika jumlah sebelumnya merupakan permintaan wisatawan untuk pariwisata secara umum, rupanya Jepang juga tengah mengembangkan wisata medis (medical tourism). 

"Untuk medical tourism sendiri yang sedang meningkat permintaannya terutama dari kalangan atas di Surabaya. Mereka banyak menanyakan medical tourism di Jepang," tutur Tamaki.

Oleh karena itu, saat ini pihak JNTO juga tengah mendorong pemerintah setempat bekerja sama dengan fasilitas medis di sejumlah daerah, untuk terus meningkatkan wisata kesehatan. 

  • Jepang Dikunjungi Hampir 2 Juta Orang per Bulan, Masih di Bawah 2019
  • Jepang Sumbang Turis Terbanyak ke Korea Selatan per Mei 2023

"Terutama di Kansai, khususnya Osaka, sedang gencar mempromosikan supaya bisa menerima wisatawan-wisatwan asing yang khusus datang untuk medical tourism," ujar Tamaki.

Bahkan, di daerah tersebut, pihak setempat membangun fasilitas wisata medis baru yang dipisahkan dari orang Jepang, artinya justru difokuskan untuk wisatawan asing.

https://travel.kompas.com/read/2023/08/17/070700727/indonesia-tidak-masuk-10-besar-penyumbang-turis-terbanyak-ke-jepang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke