Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Tempat Wisata Alam di Kendari, Ada Teluk dan Kebun Raya

KOMPAS.com - Kendari merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota ini cukup unik lantaran berupa daratan dan perbukitan yang mengelilingi sebuah teluk, yakni Teluk Kendari.

Dengan kondisi geografis tersebut, ada beragam wisata alam di Kendari yang menarik untuk dikunjungi. Mulai dari wisata pantai, perbukitan, hutan mangrove, dan sebagainya.

  • Itinerary 3 Hari 2 Malam di Kendari, Menyusuri Mangrove Bungkutoko
  • Kebun Raya Kendari: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Kompas.com merangkum wisata alam di Kendari sebagai berikut.

Kebun Raya Kendari merupakan salah satu kebun raya di Indonesia yang berada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tepatnya di Jalan Kebun Raya Nanga-Nanga, Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari.

Lokasi Kebun Raya Kendari cukup strategis lantaran hanya berjarak 12 kilometer (km) atau 30 menit berkendara dari pusat kota. Daya tarik Kebun Raya Kendari adalah didirikan di atas lahan bekas tambang batu dan pasir serta perambahan hutan, berdasarkan informasi dari website Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kebun Raya Kendari memiliki luas 96 hektar, terdiri atas 18 hektar hutan lindung dan 78 hektar hutan produksi tetap. Selain beragam flora, Kebun Raya Kendari memiliki sejumlah fasilitas lainnya.

Pengunjung akan menjumpai aliran sungai kecil di tengah kebun raya sehingga menambah kesan sejuk dan segar.  Selain itu, Kebun Raya Kendari memiliki taman tematik, menara pandang, gazebo, camping ground, mushola, toilet, area parkir, visitor center, dan pusat studi atau penelitian.

Teluk Kendari merupakan salah satu tempat nongkrong di sore hari yang populer di kalangan warga setempat. Pengunjung bisa menyaksikan pemandangan sunset dari tepi teluk.

Selain itu, terdapat ikon Jembatan Teluk Kendari yang menambah daya tarik kawasan ini. Jembatan yang diresmikan pada 22 Oktober 2020 ini, membentang sepanjang 1,34 km. 

Jembatan Teluk Kendari menghubungkan kawasan pelabuhan Kota Lama dengan Pulau Bungkutoko, berdasarkan informasi dari website Kementerian Keuangan. Jika dulunya masyarakat membutuhkan waktu 30-35 menit untuk menyeberang, kini hanya perlu waktu 5 menit saja.

  • 5 Tempat Wisata di Sulawesi Tenggara Selain Wakatobi, Ada Benteng
  • Malaha, Tanjung Eksotis Di Sulawesi Tenggara

3. Kendari Beach 

Pada tepian Teluk Kendari, wisatawan bisa menjumpai Kendari Beach atau lebih familiar dengan sebutan Kebi. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kendari Beach adalah sore menjelang senja, sehingga wisatawan bisa menyaksikan sunset.

Saat sunset, pengunjung Kendari Beach bisa menyaksikan lautan tenang dengan cahaya senja berwarna jingga, yang bagai lukisan, seperti dikutip dari Tribun News Sultra. Di sekitar pantai, terdapat penjual kuliner kaki lima.

Selain Kendari Beach, kota ini masih memiliki sejumlah wisata pantai yang tidak kalah menarik. Salah satunya adalah Pantai Nambo yang berlokasi di Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

Daya tarik Pantai Nambo adalah hamparan pasir putih yang membentang kurang lebih 300 meter serta dikelilingi pepohonan, berdasarkan informasi dari Kompas.com (11/10/2022). Tersedia sejumlah gazebo di pinggir pantai yang bisa dimanfaatkan wisatawan untuk santai.

Pantai ini juga memiliki ombak yang tenang serta air laut biru jernih. Jadi, wisatawan bisa leluasa beraktivitas di pantai, seperti berenang, naik perahu, atau sekadar duduk santai.

Hutan Mangrove Bungkutoko terletak di Pulau Bungkutoko, Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Untuk mencapai Hutan Mangrove Bungkutoko, wisatawan perlu menempuh perjalanan sekitar 30-45 menit berkendara dari pusat kota.

Berdasarkan informasi dari Tribun News Sultra, kawasan mangrove ini dilengkapi dengan jalur wisatawan yang mengelilingi vegetasi mangrove. Menariknya, jalur wisatawan tersebut, didesain berwarna-warni.

Obyek wisata alam di Kendari ini dilengkapi dengan fasilitas gazebo, menara pantau, warung kuliner, spot foto, dan fasilitas publik lainnya.

Jika mencari wisata alam di Kendari yang tidak jauh dari pusat kota, maka kamu bisa mengunjungi Taman Kota Kendari. Lokasinya berada di depan Kantor Walikota Kendari.

Taman seluas 5 hektar ini memiliki banyak pepohonan sehingga suasananya asri dan sejuk. Ada beragam aktivitas yang dapat dilakukan di Taman Kota Kendari seperti jogging, wisata kuliner, bermain bersama anak-anak, atau duduk santai di bangku taman.

7. Bukit Amarilis 

Wisata alam yang satu ini sangat cocok untuk melihat pemandangan Kota Kendari dari ketinggian. Puncak Amarilis berada di Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Kota Kendari, Kelurahan Watu-Watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. 

Obyek wisata ini merupakan tempat camping favorit muda mudi Kota Kendari, berdasarkan informasi dari Tribun News Sultra. Sepanjang perjalanan menuju puncak bukit, wisatawan akan disuguhi pemandangan indah serta air terjun.

Namun, akses menuju puncak Bukit Amarilis cukup terjal, sehingga wisatawan diimbau untuk berhati-hati. Dari puncak bukit, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan Kota Kendari, maupun sunrise dan sunset.

  • Layang-layang Tertua di Dunia Berasal dari Sulawesi Tenggara?
  • Inikah Raja Ampat-nya Sulawesi Tenggara?

8. Air Terjun Nanga-Nanga 

Wisata alam di Kendari selanjutnya adalah air terjun Nanga-Nanga. Lokasinya berada di Desa Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.

Air terjun setinggi 5-6 meter ini masih sangat alami. Di sekelingnya terdapat pepohonan hijau serta bebatuan sehingga menawarkan pemandangan yang eksotis.

Untuk menuju lokasi air terjun, wisatawan perlu berjalan kaki sepanjang sekitar 500 meter. Sepanjang perjalanan menuju air terjun, wisatawan akan menemukan jurang dan hutan yang masih alami. 

https://travel.kompas.com/read/2023/08/21/124000427/8-tempat-wisata-alam-di-kendari-ada-teluk-dan-kebun-raya

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke