Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Wisata Kuliner Paling Disenangi Wisatawan Indonesia Saat ke Korea

KOMPAS.com - Dari sekian banyak potensi wisata di Korea Selatan, wisatawan Indonesia rupanya paling menyenangi kuliner di Negeri Ginseng. 

Menurut Direktur Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office, Yang Su Bae, wisatawan Indonesia suka mencoba-coba kuliner yang ada di Korea.

"Mereka berminat sama makanan khas Korea. Saya rasa orang Indonesia sangat berani dalam mencoba makanan-makanan Korea. Jadi sepertinya nomor satu kesukaan orang Indonesia itu wisata kuliner," ujar Yang Su Bae di Jakarta, Kamis (24/8/2023). 

Selain dari kuliner, kata dia, wisatawan Indonesia juga banyak yang menyenangi wisata belanja, budaya, serta pengalaman tradisional atau sejarah. 

"Tapi menurut saya, jika disuruh memilih salah satu, yang paling populer (di Korea) buat wisatawan Indonesia itu kulinernya," imbuh dia. 

Dari sekian banyak tempat wisata kuliner di Seoul, Yang Su Bae merekomendasikan salah satu yang populer yaitu kawasan Myeongdong. Tidak hanya pasar makanan Korea, ada banyak street food yang menurutnya harus dicoba. 

Alasan warga Indonesia senang kuliner Korea

Dalam waktu yang sama, PR and Media Executive KTO Jakarta Office Novi Nursyahbani mengatakan banyak wisatawan Indonesia paling menggemari kuliner Korea Selatan salah satunya karena karakter bumbu masakan yang hampir sama seperti makanan di Tanah Air. 

"Menurut saya pribadi dan menurut KTO, orang Indonesia itu interest sama wisata kuliner di Korea karena bumbunya hampir sama dengan Indonesia. Rempah-rempahnya banyak," ujar Novi.

Bedanya, kata dia, adalah dari komponen bumbu yang digunakan. Jika di Korea Selatan lebih banyak ginseng, Indonesia lebih banyak memakai bahan seperti jahe, lengkuas, atau kunyit.

"Tapi rasanya beda, nah kalau di Korea makanannya sehat juga. Enggak terlalu asin banget, masih agak tawar, dan bisa racik sendiri," imbuhnya. 

Selain itu, Novi menjelaskan, porsi besar yang banyak dan memuaskan untuk satu porsi orang normal juga menjadi alasan kuliner Korea banyak digemari.

Apalagi, tren mukbang dari Korea, yaitu siaran langsung atau video orang menikmati porsi makan yang besar cukup populer belakangan waktu ini. 

Mantan penyanyi cilik sekaligus aktris, Tasya Kamila, yang pernah beberapa kali mengunjungi Korea, juga menilai salah satu daya tarik utama Korea adalah dari kulinernya. 

"Pertama kali tahun 2006 ke sana, karena orangtua aku suka bulgogi. Jadi tertarik sama bulgogi. Berjalannya waktu, marak K-Pop dan K-Drama, daya tarik utamanya dari makanan Korea, street food yang sering terlihat," ujar Tasya. 

Selain itu, ia merasakan bahwa secara umum budaya Korea Selatan cukup unik dan masih kental.

Meskipun hanya berkunjung ke Seoul atau kota-kota modern, menurutnya unsur budaya yang kental masih bisa terasa. 

"Rekomendasiku, di sana udah ada restoran-restoran halal, street food di Myeongdong, cobain convenience store juga, makanannya enak dan seru," tutur dia. 

Terkait dengan makanan halal di Korea, Novi menjelaskan, tidak terlalu sulit menemukan restoran berlogo sertifikat halal di Seoul. 

Adapun jika sedang berkunjung ke daerah di luar Seoul atau kota besar lainnya, wisatawan Indonesia disarankan mencari bahan makanan yang ramah muslim. 

"Bisa mencari bahan makanan yang muslim friendly, kaya daging sapi atau seafood. Atau cari yang logo no pork atau no lard," pungkas Novi. 

https://travel.kompas.com/read/2023/08/29/200500527/alasan-wisata-kuliner-paling-disenangi-wisatawan-indonesia-saat-ke-korea

Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke