Nikmati Sore yang Sejuk di Taman Spathodea, Cocok untuk Santai

JAKARTA, KOMPAS.com - Duduk santai melepas penat dari kesibukan seharian bisa dilakukan di salah satu taman kota di Jakarta Selatan yaitu Taman Spathodea, Jagakarsa.

Kompas.com memutukan singgah menikmati suasana yang sejuk di taman yang berada di pinggir Jalan Kebagusan Raya, pada Minggu (10/9/2023) sore.

• Taman Spathodea di Jakarta Selatan: Lokasi, Jam Buka, dan Fasilitas
• Cara Menuju Taman Spathodea di Jakarta Selatan, Naik Angkutan Umum

Tak sulit menjangkau taman ini. Selain naik ojek daring dari Halte Ragunan, kamu bisa juga naik M17 (Pasar Minggu-Lenteng Agung) atau JAK.46 (Pasar Minggu-Jagakarsa) untuk tiba di depan taman. 

Setibanya di depan Taman Spathodea, terlihat gerbang tinggi yang terbuka lebar. Sejumlah motor berlalu lalang, begitu pula pengunjung. Para penjual makanan juga sibuk menjajakan dagangannya. 

Dari depan gerbang, Kompas.com melewati tempat parkir yang cukup luas. Meski berkapasitas cukup besar, Minggu sore itu area parkir penuh oleh kendaraan roda dua. 

Lanjut lagi melewati jalan yang tidak terlalu besar, barulah Kompas.com menemukan taman yang ternyata luar biasa luas. Jika tidak mengeksplorasi sampai area belakang, agak tidak menyangka bahwa luas Taman Spathodea sekitar 2,3 hektar. 

Di bagian depan terdapat jembatan putih yang melintasi danau berisi ikan. Di sebelah kiri danau, terdapat hamparan rumput kehijauan dan pepohonan rindang. 

Ada juga deretan kursi, jogging track, dan tangga menuju area lingkaran lain yang agak tinggi berisi kursi-kursi taman. Di bagian kiri itu juga, terdapat mainan anak seperti ayunan dan tiang besi. 

Sejak dari depan, suasana Taman Spathodea termasuk cukup ramai, terutama oleh keluarga yang membawa anak kecil. 

Setelah dari jembatan dan menyusuri jalan setapak melewati danau, akan ada spot di pinggir danau dengan kursi taman, tangga, dan lemari rak buku kecil di area yang sama. Tempat ini menjadi yang paling ramai. 

Di sebelah kiri jalan terdapat beberapa orang yang bermain bulu tangkis, sedangkan di tangga pinggir danau, terlihat orangtua bersama anak-anak duduk santai sambil menikmati jajanan, membaca buku, atau memberi makan ikan. 

Kompas.com pun memutuskan melipir sejenak di tepi danau. Aliran air yang tenang dan sesekali bunyi ikan naik ke permukaan untuk mengejar makanan mereka, terasa sangat menenangkan. 

Usai puas memandangi ikan-ikan di kolam, Kompas.com juga menyempatkan diri membaca sebentar dari rak buku Bookhive. Tak disangka, jenis bukunya cukup beragam, mulai dari komik, majalah, sampai buku anak. 

Eksplorasi sore itu dilanjutkan dengan perjalanan ke area taman berikutnya. Sepanjang jalan, lagi-lagi tak henti berpapasan dengan pengunjung. 

Ada anak-anak mengayuh sepeda, orang-orang dewasa berlari, orangtua mengajak bayi atau anak mereka jalan-jalan, keluarga piknik, dan beberapa pasangan yang duduk santai di rumput. 

Bahkan, terlihat juga pengunjung yang sengaja datang untuk foto-foto atau membuat konten. Pengunjung tersebut memakai gaun, lengkap dengan bunga sebagai properti foto.

Berjalan terus, Kompas.com menemukan danau ikan kedua. Danau ini tidak terlalu luas, namun adanya kursi-kursi taman lingkaran yang estetis membuat area sekitarnya cukup ramai. 

Lanjut ke sebelah kanan dan agak naik sedikit, terdapat area berisi fasilitas permainan olahraga lansia (lanjut usia). Namun sore itu, hanya nampak anak-anak yang memainkannya. 

Rupanya, dari area permainan itu, terdapat pintu gerbang masuk dan keluar yang terbuka.

Menurut salah seorang pedagang cilung yang berjualan di luar, memang ada tiga pintu yang menghubungkan rumah warga dengan taman. 

Menariknya, meski ramai pengunjung, Kompas.com tetap merasa cukup nyaman. Sebab, Taman Spathodea luas, rindang, dan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, yang membuat siapa pun betah berlama-lama.