Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Wisata ke Monumen Pancasila Sakti, Bawa Uang Tunai

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengenang perjuangan para pahlawan bisa dilakukan dengan mengunjungi berbagai museum atau tempat bersejarah di Jakarta. Salah satunya Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Tempat ini terdiri dari area outdoor (luar ruangan) dan indoor (dalam ruangan) yang bisa dikunjungi.

  • Monumen Pancasila Sakti: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
  • Cara Menuju Monumen Pancasila Sakti, Bisa Naik LRT ke TMII

Di area outdoor, pengunjung bisa melihat sumur tua tempat dimasukkannya jenazah Pahlawan Revolusi, sedangkan di area indoor terdapat Museum Pengkhianatan PKI dan Gedung Paseban yang memajang diorama dan barang peninggalan Pahlawan Revolusi.

Jika tertarik datang, simak beberapa tips berdasarkan pengalaman Kompas.com saat berkunjung, Rabu (30/9/023) lalu.

Dari pengalaman Kompas.com, jika ingin puas menjelajahi tempat ini, sebaiknya datang dari pagi.

Monumen Pancasila Sakti buka setiap hari pukul 08.00 WIB-16.00 WIB.  Jika baru berkunjung saat menjelang sore, rasanya akan mepet dan kurang puas karena banyak yang bisa dijelajahi.

Kendati demikian, area outdoor seperti Sumur Maut bisa dikunjungi sampai sekitar 17.30 WIB.

Museum Pengkhianatan PKI dan Gedung Paseban yang ada di area Monumen Pancasila Sakti tidak terlalu dingin.

Meskipun ada AC, angin yang terasa juga masih kurang sejuk, apalagi jika pengunjung sedang ramai. Oleh karena itu, kamu sebaiknya bawa kipas tangan untuk berjaga-jaga.

Selain itu, kamu juga bisa kenakan topi agar tidak kepanasan. Sebab, cukup banyak area outdoor yang bisa dikunjungi, antara lain Sumur Maut, Dapur Umum, dan Pos Komando.

Untuk memasuki Monumen Pancasila Sakti, pengunjung dikenakan tiket masuk seharga mulai Rp 5.000 untuk dewasa dan mulai Rp 3.000 untuk pelajar rombongan.

Museum ini baru menyediakan opsi pembayaran tunai, termasuk untuk tiket parkir. Selain itu, ada juga buku panduan dan stiker yang bisa dibeli secara opsional.

Kamu juga memerlukan uang tunai untuk membayar makanan atau minuman seharga mulai Rp 6.000, jika haus atau lapar.

Monumen Pancasila Sakti sudah dilengkapi penjelasan tentang koleksi-koleksi yang ada, termasuk diorama.

Namun, jika ingin mendapat penjelasan lebih rinci dan mendapat informasi lebih banyak, kamu sebaiknya menggunakan jasa pemandu.

Untuk rombongan, tarifnya mulai Rp 100.000 per bus. Adapun untuk perseorangan, bisa mengontak pengelola terlebih dahulu minimal H-1 kunjungan. Jangan lupa juga kabari waktu kedatangan, jumlah orang, dan konfirmasi biaya.

Jika kamu naik ojek daring, kamu bisa minta sopir untuk masuk hingga ke dalam area museum.

Sebab, jarak dari gerbang depan ke lokasi museum cukup jauh, sekitar 500 meter. Kamu bisa izin ke petugas agar ojek daring bisa masuk untuk mengantarkan, agar tidak terkena biaya parkir.

Alternatif lainnya, kamu bisa membawa kendaraan pribadi agar lebih leluasa.

https://travel.kompas.com/read/2023/09/14/223335527/5-tips-wisata-ke-monumen-pancasila-sakti-bawa-uang-tunai

Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke