Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Kecelakaan di Perairan TN Komodo, Pemandu Tur Dinilai Perlu Latihan Penyelamatan Air

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Gabungan pelaku wisata bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) cabang Labuan Bajo mendorong adanya pelatihan pertolongan di air (rescue water) terhadap pemandu wisata atau pemandu tur di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini berkaca pada peristiwa kapal tenggelam di perairan Taman Nasional Komodo Labuan Bajo yang belakangan cukup banyak terjadi.

Selain kecelakaan kapal, berita terbaru ada wisatawan asal China yang hilang saat berkunjung ke Long Pink Beach Pulau Padar.

  • Labuan Bajo Targetkan 1 juta Wisatawan hingga Akhir 2023
  • 4 Rekomendasi Spot Diving di Labuan Bajo NTT

Menurut Ketua DPC Gahwisri Labuan Bajo Budi Wijaya, pelatihan tersebut bisa menggandeng beberapa pihak terkait, seperti Basarnas Labuan Bajo.

"Dengan adanya pelatihan rescue water, guide bisa berenang 100 meter bolak balik, mampu evakuasi di atas air, dan mengevakuasi wisatawan menggunakan tali ketika ada arus," ujar Budi di Labuan Bajo, Rabu (25/10/2023).

Dalam pelatihan tersebut, lanjut Budi, pemandu juga dapat diajari keahlian melakukan pertolongan medis seperti pertolongan pertama kepada wisatawan yang terluka dan resusitasi jantung paru (cardiopulmonary resuscitation/CPR) yang tiba-tiba mengalami henti jantung.

Selain itu, para pemandu yang sudah latihan nantinya diharapkan juga memiliki kemampuan membaca arus, sehingga bisa membantu memilih sisi mana yang tepat dan aman jika wisatawan mau turun dari kapal.

"Kalau sudah ada kemampuan ini, tour guide tidak sembarang menurunkan tamu dari kapal. Pastikan tamu turun di sisi yang tepat," jelasnya.

  • 4 Suku yang Menghuni Labuan Bajo, Ada yang Dijuluki Pengembara Laut
  • 9 Wisata Pantai Labuan Bajo NTT, Ada Waecicu dan Long Beach

Sekalipun terjadi keadaan darurat, Budi menambahkan, pemandu yang sudah dibekali pengetahuan tentang penyelamatan di air dapat membantu menangani kondisi darurat di laut hingga evakuasi, termasuk menenangkan wisatawan agar tak panik.

"Karena kepanikan wisatawan saat diberitahu pertolongan bisa juga berakibat fatal. Tidak hanya bagi turis tersebut, tetapi juga guide yang menolongnya. Ada kondisi korban panik, gimana caranya agar dia tidak panik, karena kita bisa ditenggelamkan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar ditentukan titik-titik aman untuk aktivitas snorkeling.

https://travel.kompas.com/read/2023/10/25/111500727/banyak-kecelakaan-di-perairan-tn-komodo-pemandu-tur-dinilai-perlu-latihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke