Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mulai 1 November 2023, Daftar Pendakian Gunung Gede Pangrango Lebih Mudah via Aplikasi

KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melakukan soft launching aplikasi pendakian yang diberi nama "Siap Gepang" atau Sistem Aplikasi Pendakian Gede Pangrango, beberapa waktu lalu, tepatnya pada Rabu (18/10/2023). 

Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo mengatakan, aplikasi Siap Gepang ini akan mulai dioperasionalisasikan per 1 November 2023.

“Semua proses booking pendakian terintegrasi di aplikasi ini,” kata Sapto usai peluncuran Siap Gepang di kantornya, dikutip dari Kompas.com (18/10/2023).

Dengan demikian, seluruh proses pendaftaran dan pembayaran tiket masuk untuk kegiatan pendakian dilakukan melalui aplikasi tersebut.

Selain itu, aplikasi ini juga memiliki sejumlah keunggulan. Dikutip dari laman Gedepangrango.org, Jumat (27/10/2023), sistem aplikasi booking online ini ramah pengguna (user-friendy), sehingga mudah dan tidak ribet dalam pendaftaran pendakian.

Kemudian, keunggulan aplikasi lainnya adalah karena User Interface atau UI dan User Experience atau UX yang bersifat kekinian mengikuti zaman sekarang. Serta bisa menggunakan perangkat apapun, seperti Windows, Android, dan iOS. 

Aplikasi Siap Gepang permudah pendaftaran

Dilansir dari laman Antara, peluncuran aplikasi Siap Gepang juga dilakukan untuk menyederhanakan sistem pendaftaran bagi calon pendaki.

Sapto menjelaskan, sebelumnya calon pendaki harus melakukan registrasi dengan mengisi banyak data yang dinilai cukup menyulitkan. Dengan aplikasi ini, sekarang pendaki cukup memasukkan NIK, umur dan barang bawaan, lalu membayar dengan QRIS.

"Setelah membayar dengan QRIS, calon pendaki mendapat kode booking. Aplikasi Siap-Gepang akan dirilis 1 November 2023 sebagai upaya memperketat pengawasan," katanya, dikutip dari Antara.

Sapto melanjutkan bahwa, terkait isian barang bawaan pendaki, akan dilakukan pemeriksaan oleh petugas di pintu masuk.

Aplikasi Gepang minimalkan pendaki ilegal

Saat pemeriksaan, kata Sapto, termasuk ketika pendaki melakukan pelanggaran, sistem aplikasi langsung memasukkan namanya dalam daftar hitam atau blacklist, sehingga selanjutnya tidak dapat lagi melakukan registrasi.

"Bahkan apabila saat turun kembali pendaki tidak melapor, tidak membawa sampah dari atas, termasuk melebihi jadwal pendakian, secara otomatis sistem pada aplikasi akan memasukkannya ke dalam catatan hitam terhadap pendaki selama dua tahun," jelas Sapto.

Disebutkan bahwa selain untuk memberi kemudahan dan menyederhanakan proses booking bagi calon pendaki, kehadiran aplikasi ini sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi kegiatan pendakian ilegal.

“Karenanya, seiring dengan kehadiran aplikasi ini, kita juga terus mengoptimalkan fungsi CCTV di seluruh kawasan konservasi, terutama di jalur-jalur pendakian. Jumlahnya kita tambah dan kualitas perangkatnya juga ditingkatkan,” ujar dia.

Sapto menjelaskan, aplikasi ini tidak hanya mengatur teknis pemesanan tiket, tapi juga berbagai fitur berkaitan dengan prasyarat dan aturan pendakian hingga larangan dan sanksi.

Sebagai informasi, biaya tiket pendakian Gunung Gede Pangrango selama dua hari satu malam adalah sebesar Rp 29.000 untuk hari kerja dan Rp 34.000 pada akhir pekan.

Sedangkan untuk pelajar atau mahasiswa yang ingin mendaki dikenakan harga berbeda, dengan syarat minimal 10 orang dan membawa kartu identitas pelajar atau mahasiswa. Harga tiket hari kerja mulai Rp 17.500 dan Rp 20.500 untuk hari libur. 

https://travel.kompas.com/read/2023/10/27/140200527/mulai-1-november-2023-daftar-pendakian-gunung-gede-pangrango-lebih-mudah-via

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke