KOMPAS.com - Ada beragam cerita dari sudut pandang sejarah mengenai keberadaan organisasi Tarekat Mason Bebas atau Freemason di dunia, khususnya di Indonesia.
Pada Pameran Jejak Memori bertajuk "Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia", dipaparkan bahwa sebelum 1756 cukup banyak kalangan penganut Freemason yang menetap di Hindia Timur, sebutan Indonesia pada masa itu.
Akan tetapi, pada saat itu mereka belum membentuk suatu perkumpulan, serta belum ditemukan loji para anggota Freemason.
Rekam sejarah keberadaan Freemason di Batavia baru tercatat pada periode kekuasaan VOC Belanda, yakni sekitar 1762.
"Kalau di Eropa mereka (Freemason) sebagai pelindung pengetahuan, di Indonesia mereka sebagai saudagar, karena mereka membutuhkan materi," kata pemandu Pameran Freemason, Iman, kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (1/11/2023).
Iman melanjutkan, khusus pada Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti, rentetan sejarah Freemason di Indonesia ini merujuk kepada buku karya Dr. Th. Stevens berjudul "Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764-1962".
Jika tertarik menyimak hikayat Freemason di Indonesia, kamu bisa langsung datang ke Museum Taman Prasasti. Lokasinya ada di Jalan Tanah Abang I Nomor 1, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.
Pameran ini terbuka untuk umum sampai Selasa (7/11/2023), pengunjung bisa datang mulai Selasa sampai Minggu, dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Bila pertama kali datang ke lokasi, panduan cara berkunjung ke Pameran Freemason berikut bisa menjadi panduan.
Cara berkunjung ke Pameran Freemason
Pameran Freemason berada di dalam kawasan Museum Taman Prasasti Jakarta, tepatnya di bagian aula museum.
Jika hendak masuk ke dalam kawasan, pengunjung wajib membeli tiket terlebih dahulu.
Di pintu masuk Museum Taman Prasasti, kamu bisa menemui petugas yang berjaga di sana, dan minta bantuan diarahkan ke loket museum.
Loket tiket berada di ruangan sebelah kiri sebelum masuk kawasan museum.
Tiket masuk Museum Taman Prasasti dibanderol mulai dari Rp 5.000 per orang untuk dewasa, mulai dari Rp 3.000 per orang untuk mahasiswa, dan mulai dari Rp 2.000 per orang untuk anak-anak.
Tiket masuk museum ini sudah termasuk tiket ke Pameran Freemason. Jadi, usai membeli tiket pengunjung bisa langsung ke ruangan pameran.
Patokannya, dari spot "Lonceng Kematian", pengunjung bisa belok kiri menuju arah pendopo. Lokasi aula, tempat Pameran Freemason, berada di sebelah pendopo.
Pengunjung bisa langsung masuk ke dalam aula, lalu membaca narasi sejarah keberadaan Freemason di Indonesia yang dipampang di bagian dinding.
Tidak perlu khawatir, di area pameran juga ada pemandu yang akan menjelaskan secara runut mengenai organisasi Freemason dan lika-liku perjalanan Freemason di Indonesia.
Usai menyimak sejarah Freemason di pameran, kamu bisa lanjut pindah ke area pemakaman untuk menemukan makam anggota Freemason yang ada di Museum Taman Prasasti.
Makam anggota Freemason di sini ditandai dengan adanya logo anggota Freemason di bagian bawah nisan.
Di antaranya ada logo ular, logo jangkar dengan huruf "G" di bagian tengah, logo tengkorak, serta logo berbentuk dua huruf "i" yang sejajar.
Tercatat ada sembilan makam anggota Freemason di sini, dan lokasinya menyebar di setiap sudut.
Maka dari itu, kamu perlu teliti melihat setiap gambar yang ada di bawah batu nisan.
Nah, tertarik berkunjung?
https://travel.kompas.com/read/2023/11/02/060600627/ada-pameran-freemason-di-museum-taman-prasasti-catat-cara-berkunjungnya