Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tips Naik Kereta di Jepang, Jangan Lupa Kartu Ini

KOMPAS.com - Naik kereta bisa dikatakan menjadi cara terbaik dan paling praktis untuk menjelajahi Jepang, termasuk jika kamu hendak mengunjungi di kota-kota besar dan daerah populer.

Namun, sebelum naik kereta di Jepang, ada baiknya kamu mencari tahu beragam informasi mendasar agar kunjungan menjadi lebih efisien.

Termasuk Cara Naik Kereta di Jepang berikut sehingga kunjungan ke Negeri Sakura bisa lebih maksimal.

Sebelumnya, kamu harus menetapkan terlebih dahulu destinasi tujuanmu karena pilhan kereta dan tarifnya bisa berbeda-beda.

Di Tokyo, misalnya, tersedia Japan Railways (JR) , Tokyo Metro Lines, dan Toei Subway Lines, seperti dikutip dari situs resmi Japan National Tourism Organization (JNTO).

Lebih lanjut, berikut tips naik kereta di Jepang, seperti dihimpun oleh Kompas.com saat menjajal langsung moda transportasi ini untuk mengunjungi beberapa perfektur.

Tips naik kereta di Jepang

1. Riset destinasi yang dituju

Berbekal itinerary alias rencana perjalanan akan membantu kita memetakan tujuan sekaligus menyusun rencana stasiun mana saja yang akan kita singgahi.

Memiliki itinerary tidak hanya membuat kunjungan kita lebih efisien, tetapi juga hemat biaya?

Mengapa demikian? Jika sudah memiliki Japan Railways Pass (JR Pass), kita bisa menggunakan moda transportasi manapun secara unlimited selama itu berada dalam jangkauan Japan Railways.

Berbeda jika salah satu stasiun yang disinggahi bukan dalam jangkauan Japan Railways, maka kita perlu membeli tiket tambahan.

2. Beli JR Pass atau IC Card

Jika datang ke Jepang untuk berwisata, tentunya kita tidak hanya menghabiskan satu atau dua hari saja. Seringkali, kita juga punya banyak destinasi yang ingin dikunjungi.

Jika demikian, berbekal JR Pass dan/atau IC Card, seperti Welcome Suica atau Pasmo, menjadi hal wajib demi memudahkan perjalanan.

Sehingga, kita tidak perlu membeli karcis satu kali perjalanan yang tentunya akan lebih memakan waktu.

IC Card dibutuhkan untuk membayar moda transportasi yang tidak berada dalam jangkauan Japan Railways dan bermanfaat pula untuk berbelanja secara cashless.

Kartu ini dapat dibeli di bandara-bandara ketibaan dan stasiun-stasiun besar, seperti Stasiun Tokyo. Sementara JR Pass juga bisa dibeli secara online, kemudian ditukarkan menjadi kartu fisik di bandara ketibaan.

Menggunakan kartu-kartu ini dapat menghemat biaya transportasi, mengingat tarif kendaraan seperti taksi sangatlah mahal di Jepang.

Manfaatkanlah internet semaksimal mungkin ketika menjelajahi Jepang, termasuk menggunakan peta digital.

Berdasarkan pengalaman Kompas.com, peta digital dapat diandalkan untuk menemukan destinasi. Apalagi di tengah kendala bahasa karena banyak orang Jepang tidak berbahasa Inggris dan banyak turis tidak bisa berbahasa Jepang.

Begitu pula jika berencana bepergian naik kereta, petunjuk yang diberikan peta digital tentang pilihan moda transportasi dan pilihan rute cukup bisa diandalkan.

Selain itu, peta digital seperti Google Maps juga bisa memberikan kisaran tarif perjalanan.

Internet yang mumpuni juga bisa membantu mencari diksi Bahasa Jepang yang dapat kita gunakan untuk berkomunikasi dengan penduduk lokal.

Selain itu, koneksi internet juga bisa membantu kita menerjemahkan teks berbahasa Jepang.

4. Belajar Bahasa Jepang mendasar

Untuk alasan yang sama seperti poin sebelumnya, penting untuk membekali diri dengan beberapa kata-kata mendasar dalam Bahasa Jepang.

Misalnya, bagaimana mengucapkan permisi, yakni "sumimasen" (permisi atau maaf), "arigatou gozaimasu" (terima kasih), "gomen nasai" (maaf), "kudasai" (tolong), "ohayo gozaimasu" (selamat pagi atau sapaan), dan lainnya.

Membekali diri dengan diksi-diksi Bahasa Jepang, meskipun sedikit, dapat membantu kita berkomunikasi dengan penduduk lokal sehingga perjalanan lebih efisien.

5. Jangan malas membaca dan bertanya

Agar tidak tersasar atau melanggar aturan, pastikan tidak malas membaca papan-papan petunjuk yang ada di tempat umum.

Di stasiun kereta, misalnya, ada banyak papan petunjuk yang mengarahkan kita ke rute kereta api tertentu agar kita tidak naik kereta yang salah.

Jika papan petunjuk hanya mencantumkan kalimat dengan huruf kanji, kita bisa memanfaatkan teknologi di ponsel, seperti Google Lens, untuk menerjemahkannya ke bahasa yang kita pahami.

Jika masih juga kebingungan setelah membaca petunjuk dan menggunakan internet, jangan ragu untuk bertanya kepada petugas.

Tips ini mungkin kurang relevan bagi sebagian orang. Tapi, bagi kamu yang berencana mengunjungi sejumlah tempat di Jepang dan mengharuskan singgah di stasiun besar, seperti Stasiun Tokyo atau Stasiun Shinjuku, pastikan mengenakan alas kaki yang nyaman.

Sebab, kedua stasiun tersebut dan beberapa stasiun besar lainnya memiliki area yang sangat luas. Kita yang belum terbiasa beraktivitas di sana juga bisa saja tersasar, sehingga mengharuskan kita banyak berkeliling untuk menemukan pintu yang tepat.

Selain luas, beberapa stasiun juga mengharuskan kita naik-turun tangga, sehingga alas kaki yang nyaman akan memudahkan mobilitas kita.

https://travel.kompas.com/read/2023/11/12/162014027/6-tips-naik-kereta-di-jepang-jangan-lupa-kartu-ini

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke