Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kontribusi Pameran Seni terhadap Pariwisata, Bisa di Atas 20 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan atau event di Indonesia dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, termasuk pameran seni. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, meski kuantitas pameran seni dari total keseluruhan event yang ada masih kecil, dampaknya bagi ekonomi dan pariwisata cukup tinggi. 

"Dari total 3.000 event, mungkin eksibisi seni di bawah 10 persen, tapi dampaknya di atas 20 persen," kata Menparekraf saat ditemui usai Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023). 

Salah satu contoh, lanjut dia, adalah bursa seni internasional Art Jakarta 2023 yang diadakan dari Jumat (17/11/2023) sampai Minggu (19/11/2023) lalu di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara. 

Sandiaga menilai, perhelatan besar semacam Art Jakarta bisa menampilkan produk seni dan budaya Indonesia ke pentas dunia. Dengan demikian, dapat dikatakan sebagai bagian dari pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas. 

"Karena harganya bisa mendapatkan harga-harga yang baik di tangan para kolektor," imbuhnya. 

Jika untuk event atau kunjungan wisata biasa, tambahnya, rata-rata per orang dihitung mengeluarkan 1.000-1.5000 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 15 juta-Rp 23 juta) per pax maka untuk event seni angkanya bisa mencapai lebih dari 5.000 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 77 juta) per pax. Angka ini berasal dari belanja para kolektor seni yang bernilai tinggi. 

Beberapa waktu lalu, tepatnya saat pembukaan Art Jakarta 2023 pada Jumat (17/11/2023), Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Made Ayu Marthini juga mengatakan, ekosistem seni dapat mendorong pariwisata. 

"Saat ini permintaan meningkat, semua orang sekarang ingin berlibur, nonton konser, semua mau datang mengekspresikan dirinya kepada seni. Dari kami, tentu senang lewat ini hadir menjadi sebuah ekosistem," kata Made. 

Ia menyebut beberapa alasan. Pertama, eksibisi seni dapat meningkatkan tenaga kerja. Kedua, dari segi seniman dapat mencukupi kesejahteraannya. 

Lalu ketiga, akan terjadi perputaran ekonomi. Serta yang terakhir adanya dampak langsung pada pariwisata karena menarik banyak pengunjung dari luar daerah. 

"Kenapa saya bilang pariwisata? Misalnya ada 5.000 (orang) datang hari ini, kita catat, kalau dia berada dari luar kabupaten atau kota, datang ke Jakarta itu dihitung satu pergerakan," tutur Made. 

Pergerakan tersebut, kata dia, dapat menyumbang ke target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) yang ditetapkan pemerintah yaitu 1,2 miliar-1,4 miliar per tahun 2023. 

Daya tarik WNA

Dalam kesempatan yang sama, Fair Director Art Jakarta 2023 Tom Tandio mengatakan, Art Jakarta mampu mengumpulkan sekitar 32.000 pengunjung tahun lalu.

Untuk 2023 ini, ia menyoroti banyaknya warga negara asing (WNA) yang datang. 

"Kolektor banyak banget (datang hari pertama), salah satunya dari Jepang. Seorang kolektor terkenal, membawa 20 kolektor dari Jepang untuk lihat seni rupa indonesia," kata Tom.

Ia menjelaskan, para kolektor seni yang datang dari luar negeri umumnya saat ke eksibisi seperti Art Jakarta tentu akan memburu produk-produk karya lokal. 

Tak hanya kolektor yang diundang, Tom menyebut banyaknya tamu selain undangan yang datang dari negara lain. Di antaranya Jepang, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. 

"Ini sangat bagus ya. Saya harap pemerintah bisa melihat ini sebagai suatu kesempatan. supaya tourism (pariwisata) bukan cuma hanya lihat atraksi, tapi seni dan budaya juga bisa kita manfaatin, itu yang dilakukan oleh pemerintah lain, kenapa kita tidak," pungkasnya. 

https://travel.kompas.com/read/2023/11/22/102945127/kontribusi-pameran-seni-terhadap-pariwisata-bisa-di-atas-20-persen

Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke