Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Transaksi Aman saat Traveling, Jangan Pakai WiFi Publik

KOMPAS.com - Perjalanan wisata atau traveling tidak lepas dengan kegiatan berbelanja, baik belanja kuliner, kebutuhan selama bepergian, ataupun oleh-oleh.

Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman menyampaikan, berdasarkan hasil survei Global Travel Intentions Study 2023, sekitar 38 persen motivasi wisatawan melakukan perjalanan wisata yakni untuk berbelanja.

Ia mengingatkan, peningkatan minat berbelanja saat liburan harus disertai dengan kewaspadaan selama transaksi oleh berbagai pihak, baik dari sisi wisatawan, pihak penyedia barang atau layanan, pihak institusi keuangan, maupun pihak jaringan pembayaran.

"Data Visa menunjukkan bahwa dari kategori top merchant yang menjadi target penipu, tingkat penipuan pada musim libur tahun 2022 meningkat 11 persen dibandingkan di luar musim libur," kata Riko saat kegiatan gelar wicara "Contactless Talk: “Traveling Pascapandemi: Emang Boleh Sefleksibel itu?” di Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023).

Ia melanjutkan, angka tersebut meningkat 8 persen dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Adapun salah satu metode penipuan yang sering digunakan, katanya, yaitu penipuan lewat pencurian one-time-password (OTP).

"Biasanya mengaku dari bank atau institusi lainnya, tapi jangan takut. Visa punya sistem keamanan yang bisa mendeteksi indikasi penipuan seperti itu apabila dilakukan dalam jaringannya," katanya.

Guna menghindari penipuan, Riko membagikan beberapa tips transaksi aman selama berwisata, dalam hal ini yaitu transaksi menggunakan metode nirkontak.

Tips transaksi aman saat berwisata

1. Periksa reputasi dan keaslian toko

Penting untuk mengetahui reputasi, keaslian, ataupun rekam jejak suatu toko sebelum melakukan transaksi di sana. Apalagi jika itu adalah transaksi pertama.

"Pilihlah toko terpercaya dan yang sudah anda kenal dengan baik," katanya.

2. Amankan informasi pribadi

Sebelum melakukan transaksi, pastikan situs web yang diakses menggunakan teknologi yang aman.

"Saat melakukan transaksi, alamat situs web harus dimulai dengan 'https://'," kata Riko.

Ia melanjutkan, huruf "s" pada tautan tersebut merupakan singkatan dari "secure", yang berarti data wisatawan dienkripsi dan dikirim melalui koneksi yang aman.

Jika hendak melakukan transaksi di suatu toko atau pusat perbelanjaan, hindari menggunakan WiFi atau akses internet yang disediakan untuk publik.

"Jaringan WiFi publik sering kali tidak aman, sehingga memudahkan para peretas untuk mencuri informasi," katanya.

Maka dari itu, gunakanlah koneksi internet pribadi seperti data seluler untuk mengakses internet selama proses transaksi.

4. Waspadai penawaran yang terlalu menarik

Penawaran berupa diskon untuk liburan tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun, penting untuk mewaspadai penawaran yang terlalu menarik.

"Penawaran yang terdapat di situs web atau masuk ke alamat email sering kali terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan," katanya.

Terutama, tambah Riko, penawaran berupa harga yang sangat rendah untuk barang-barang yang sulit didapat. Maka dari itu, wisatawan perlu curiga dan berhati-hati sebelum membeli.

https://travel.kompas.com/read/2023/12/19/084536827/4-tips-transaksi-aman-saat-traveling-jangan-pakai-wifi-publik

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke