Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia, Penuh Sentuhan Kearifan Lokal

KOMPAS.com - Isra Miraj ialah dua momen bersejarah bagi umat Islam, karena pada saat itulah Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk mengajah umatnya menunaikan salat lima waktu dalam sehari.

Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah, menuju Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian bertemu langsung dengan Allah SWT di Sidratul Muntaha untuk mendapat perintah shalat lima waktu. Semua itu dilakukan hanya dalam satu malam.

Isra Miraj diperingati setiap 27 Rajab menurut kelender Hijriah. Jika merujuk kepada kalender Masehi, tahun ini Isra Miraj diperingati pada 8 Februari 2024.

  • Tradisi Isra Miraj di Keraton Kasepuhan Cirebon, Momen Refleksi, Doa Leluhur, dan Berbagi Nasi Bogana
  • 5 Tradisi Isra Miraj di Indonesia, Ada Kirab Gunungan Buah

Beberapa daerah di Indonesia pun punya cara tersendiri dalam memperingati peristiwa Isra Miraj.

1. Ngurisan

Dilansir dari Kompas.com (2/2/2022), Ngurisan ialah tradisi memotong rambut bayi berusia di bawah enam tahun oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan agar sang bayi selalu diberi keberkahan dalam hidupnya. Prosesi pemotongan rambut bayi ini dilakuka di masjid setempat, dan diiringi dengan lantunan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada dasarnya tradisi Ngurisan tidak hanya dilakukan saat peraayaan Isra Miraj, tetapi juga pada hari-hari besar umat islam lainnya.

2. Rejeban

Tradisi peringatan Isra Miraj ini dilakukan berbagai daerah, seperti Yogyakarta dan Temanggung. Rejeban juga digelar berbeda-beda dari satu daerah dengan daerah lain. Untuk Yogyakarta, namanya adalah Rejeban Peksi Buraq

Dikutip dari Kompas.com (22/3/2020) pada tradisi ini terdapat dua buraq (kendaraan Rasulullah saat Isra Miraj) yang bertengger di atas tumpukan buah-buahan. 

Buraq dibuat dari bahan kulit jeruk bali, dan dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman. Buah-buahan yang dibawa bersama buraq nantinya akan dibagikan kepada jemaah masjid usai pengajian.

3. Ambengan

Ambengan ialah tradisi makan bersama dalam rangka memperingati hari besar umat Islam. Tradisi ini kerap dilakukan oleh masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dilansir dari Kompas.com (2/2/2022), Ambengan berasal dari bahasa Jawa, yaitu ambeng, yang berarti wadah berukuran tanggung. Ambengan ini difungsikan sebagai tempat meletakkan nasim kentang, mi goreng, dan lauk berupa ayam dan telur.

Tradisi ini dilakukan masyarakat di masjid atau mushola usai shalat Magrib, dan diawali dengan doa yang dipimpin oleh kiai.

4. Khatam Kitab Arjo

Masyarakat di Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah memperingati Isra Miraj dengan membaca Kitab Arjo hingga khatam atau selesai. Menambahkan dari Kompas.com (28/2/2022), Kitab Arjo berisi kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW saat Isra Miraj.

Kitab ini ditulis oleh KH Ahmad Rifai al-Jawi menggunakan tulisan Arab Pegon dalam bahasa Jawa. Biasanya pembacaan kitab dimulai pukul 20.00 WIB dan didahului dengan tahlilan.

5. Nganggung

Nganggung ialah tradisi membawa makanan dari rumah menggunakan dulang atau rantang ke sebuah pertemuan besar oleh masyarakat di Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dikutip dari Kompas.com (26/10/2022) tradisi nganggung umumnya dilakukan pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya'ban, Muharram atau setelah shalat Idul Fitri maupun Idul Adha, serta untuk merayakan panen.

Hampir semua masyarakat ikut dalam kegiatan ini, sehingga juga dimaknai sebagai bentuk mempererat persaudaraan dan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.

https://travel.kompas.com/read/2024/01/18/090900727/5-tradisi-isra-miraj-di-indonesia-penuh-sentuhan-kearifan-lokal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke