Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penumpang Nakal di Pesawat Jadi Lebih Buruk Pascapandemi

KOMPAS.com - Insiden penumpang pesawat yang mengganggu sering menjadi berita utama. Bahkan, ulah mereka dapat membahayakan keselamatan penerbangan, serta membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan bagi semua penumpang.

Melansir CNN Travel, belum lama ini Philip Baum seorang pakar keamanan penerbangan, pendiri DISPAX World, mengalami salah satu penerbangan paling tidak nyaman dalam hidupnya.

Baum merasa penerbangannya terganggu dan tidak nyaman karena duduk di sebelah penumpang yang mabuk.

“Tetapi di hadapan saya, dia berhasil menyelundupkan lebih banyak alkohol dari troli,” kata Baum, dikutip CNN Travel.

Bagi Baum, yang duduk di kabin ekonomi, berada dekat dengan penumpang yang “nakal” selama beberapa jam bukanlah hal yang menyenangkan.

Sepanjang penerbangan, Baum merasa dirinya bekerja keras untuk mengendalikan emosinya sendiri terhadap situasi tersebut.

Data permasalahan mengenai penumpang nakal

Dibanding sebelum pandemi Covid-19, statistik yang dicatat oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menunjukkan bahwa jumlah penumpang pesawat yang nakal terusmeningkat.

Pada tahun 2019, Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) meluncurkan inisiatif #notonmyflight untuk meningkatkan kesadaran penumpang tentang perilaku nakal di pesawat.

Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong penumpang untuk berperilaku sopan dan tertib saat naik pesawat.

Selama puncak pandemi Covid-19, jumlah penerbangan di Amerika Serikat menurun secara signifikan. Namun, jumlah insiden penumpang pesawat yang dilaporkan justru meningkat.

Pada awal tahun 2021, data Otoritas Penerbangan Federal mencapai rekor tertinggi, dengan banyak permasalahan mengenai aturan masker wajah yang tidak dilakukan dengan baik oleh penumpang.

“Saya datang dengan perkiraan akan ada penumpang yang berpotensi melakukan kekerasan.” kata Susannah Carr, pramugari Amerika.

Data yang dikumpulkan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dan Otoritas Penerbangan Federal (FAA) hanya memberikan gambaran mengenai insiden penumpang pesawat yang nakal.

Insiden penumpang pesawat yang nakal telah menjadi semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Insiden-insiden ini telah menjadi berita utama, dan telah menyebabkan kekhawatiran dari berbagai pihak. Bahkan, terdapat penumpang yang memukul dan menggigit pramugari saat melakukan penerbangan.

Tingkat ketidakaturan penumpang nakal

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengklasifikasikan insiden perilaku nakal di pesawat ke dalam empat tingkatan berdasarkan tingkat keparahannya.

  • Level 1 adalah “minor” yang menunjukkan bahwa perilaku argumentatif atau ketidakpatuhan terhadap peraturan keselamatan.
  • Level 2 adalah “moderat” atau perilaku agresif secara fisik, dan dapat menimbulkan ancaman terhadap penumpang lainnya.
  • Level 3 adalah perilaku berbahaya, yaitu ancaman yang dapat melukai seseorang, mulai dari penumpang hingga awak pesawat.
  • Level 4 adalah pelanggaran yang dapat mengancam kematian seseorang dan dapat menyebabkan masalah serius saat penerbangan.

Data terbaru yang dikumpulkan oleh IATA, menunjukkan bahwa sebagian besar insiden penumpang pesawat melakukan ketidakpatuhan, pelecehan verbal, dan mabuk.

Insiden-insiden ini dapat mengganggu perjalanan dan membahayakan keselamatan penumpang lainnya.

Terdapat dokumen 2023 yang berjudul “Perjalanan udara yang lebih aman dan menyenangkan untuk semua: Sebuah strategi untuk mengurangi insiden penumpang yang tidak dapat diatur dan mengganggu”.

IATA menyatakan mengenai dokumen tersebut bahwa meskipun hanya sebagian kecil penumpang yang berperilaku buruk, tetapi berdampak yang signifikan terhadap keselamatan penerbangan dan pengalaman penumpang.

https://travel.kompas.com/read/2024/01/26/160400427/penumpang-nakal-di-pesawat-jadi-lebih-buruk-pascapandemi

Terkini Lainnya

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke