Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makna 4 Warna Paspor di Dunia, Apa Saja?

KOMPAS.com - Indonesia akan mengganti warna paspor pada 17 Agustus 2024 nanti. Disampaikan oleh Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim, adanya perubahan warna paspor ini, salah satunya untuk mengurangi risiko pemalsuan dan sebagai bentuk upaya Indonesia setara dengan negara lainnya.

Lantas, ada warna paspor apa saja yang biasa digunakan oleh negara-negara di dunia? Dilansir dari laman Business Insider simak penjelasannya berikut ini.

Menurut Hrant Bogossian, Wakil Presiden Pemasaran di Penasihat Keuangan Arton Capital yang mengelola data paspor interaktif Passport Index. Umumnya, ada sekitar empat warna paspor yang biasa digunakan di dunia.

Ada hijau, merah, biru, dan hitam. Dibalik dari pemilihan atau penggunaan warna paspor di setiap negara ada fakta atau alasan tertentu.

  • Daftar Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia 2024, Ada Jepang dan Singapura
  • Daftar Negara dengan Paspor Terlemah di Dunia 2024, Mana Saja?

Proses menentukan warna paspor

Masih dalam laman Business Insider yang sama, ada banyak pertimbangan untuk menentukan warna paspor di suatu negara.

Menurut Bogossian negara-negara anggota Uni Eropa memilih warna merah anggur, sementara negara-negara Caricom memilih paspor biru.

Caricom, yang merupakan singkatan dari Komunitas Karibia, mencakup 15 negara Karibia dan wilayah dependensinya.

Selain itu, alasan geografis dan politik juga menjadi pertimbangan di balik pemilihan warna-warna tertentu.

"Beberapa orang berpendapat bahwa warna merah anggur dipilih karena sejarah komunis di masa lalu," ujar Boghossian. Dia juga menambahkan bahwa paspor biru sering kali melambangkan "new world" atau dunia baru seperti Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.

Bagi beberapa negara lainnya, pemilihan warna paspor adalah tentang kepercayaan.

"Banyak negara Islam menggunakan paspor hijau karena pentingnya warna tersebut dalam agama mereka," kata Boghossian.

Hijau dianggap sebagai warna kesukaan Nabi Muhammad dan juga dianggap sebagai "simbol alam dan kehidupan," menurut Christopher Beam dari Slate.

Beam menyatakan bahwa warna ini sangat cocok untuk Islam dan wilayah Timur Tengah. Beberapa negara lain memilih gaya yang mencerminkan karakter dan identitas unik mereka sendiri, seperti bendera.

Warna paspor merah

Paspor dengan sampul warna merah biasanya dipilih oleh negara-negara Uni Eropa (UE) dan beberapa negara lain yang bergabung, seperti Turki.

Di Amerika Selatan, negara-negara seperti Bolivia, Ekuador, dan Peru juga memilih sampul merah. Warna merah ini sering dipilih oleh negara-negara dengan sejarah komunis di masa lalu.

Warna paspor biru

Negara-negara yang masuk dalam kategori "New World" sering memilih gradasi warna biru untuk sampul paspor mereka.

Contohnya adalah Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Selatan, Kanada, Hongkong, dan beberapa negara di Afrika.

Meskipun biru adalah simbol "New World", tetapi dalam aplikasinya, warna biru hadir dalam beragam gradasi.

Warna paspor hijau

Paspor dengan sampul warna hijau sering dikaitkan dengan mayoritas agama di wilayahnya. Banyak negara Islam memilih sampul warna hijau karena pentingnya warna tersebut dalam agama mereka.

Warna hijau adalah warna favorit Nabi Muhammad. Beberapa negara yang memiliki paspor berwarna hijau adalah Arab Saudi, Maroko, dan Pakistan.

Warna paspor hitam

Beberapa negara, seperti di Afrika, memilih sampul paspor berwarna hitam. Seperti Afrika, Botswana, Zambia, Burundi, Angola, dan Malawi termasuk di antaranya.

Warna hitam juga biasanya digunakan untuk paspor diplomatik yang memberikan pemegangnya kekebalan hukum dan kemudahan masuk ke berbagai negara tanpa visa.

https://travel.kompas.com/read/2024/04/01/093300127/makna-4-warna-paspor-di-dunia-apa-saja-

Terkini Lainnya

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke