Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Mengepak Saat Bepergian

Kompas.com - 12/02/2008, 14:55 WIB

Ada dua jenis orang bepergian di dunia ini: mereka yang bawaannya sedikit dan mereka yang berharap bawaanya bisa sedikit. Masuk kategori manakah Anda? Agar semua barang yang dibutuhkan selama perjalanan masuk dalam tas namun tas tetap terasa ringan serta kelihatan ringkas, ikuti panduan berikut.

Buat Rencana dan Berpeganglah Pada Rencana Itu

Seperti seorang arsitek yang membangun gedung, begitu pula orang merencanakan isi koper. Buatlah daftar barang bawaan. Daftar barang dapat mencegah kepanikan pada menit-menit terakhir proses pengepakan, berfungsi sebagai panduan ketika mengepak lagi pada akhir perjalanan, dan berguna dalam kondisi tidak menguntungkan seperti kehilangan atau kecurian bagasi.

Ketika merencanakan pakaian mana saja yang hendak dibawa, pertimbangkan acara yang akan Anda ikuti, siang atau malam hari, dan catat perlengkapan (pakaian) yang mungkin cocok untuk setiap acara. Periksa kembali daftar untuk memastikan jika sepotong pakaian dapat dipakai untuk berbagai acara. Bawalah pakaian yang bisa berpadu dengan yang lain, berdasarkan kesesuaian warna.

Periksa ramalan cuaca di daerah tujuan dan buat rencana berdasarkan ramalan tersebut. Pastikan Anda tahu kebiasaan masyarakat lokal, misalnya pakai t-shirt untuk jamuan makan malam bisa menjadi satu kesalahan fatal, atau baju lengan buntung mungkin akan menghalangi Anda memasuki ke tempat-tempat seperti Basilika Santo Petrus di Vatican City. Untuk hampir semua kegiatan luar ruang, bawalah beberapa pakaian yang bisa dipakai berlapis.

Abaikan aturan kenakan pakaian sesuai dengan acara. Dunia saat ini umumnya memberi kelonggarkan terhadap dress code - untuk turis tampaknya ada semacam tolenransi. Warna gelap -pakaian warna hitam atau blue jaket- memungkin Anda bisa masuk ke berbagai acara makan malam dan pertunjukkan.

Mengepak atau Tidak Mengepak? Itulah Pertanyaannya!

Begitu daftar pakaian telah dibuat, berpatokanlah pada hal itu. Saat mengepak, tatalah jenis barang yang hendak Anda bawa dan periksalah kembali daftar. Pastikan bahwa pakaian yang hendak dibawa itu bersih serta siap untuk dikemas. Kontak biro perjalanan mengenai ketersedian berbagai perlengkapan kamar hotel, seperti hair dryer, seterikaan dan papan seterika, sabun, sampo, dan lain sebagainya, sehingga Anda tahu apa yang tidak perlu dan yang harus dibawa.

Untuk perhiasan prinsipnya adalah jangan bawa barang berharga jika Anda tidak mau kehilangan barang tersebut. Jangan bawa pakaian yang dapat menarik pencuri. Bawa perlengkapan make up secukupnya demi menghemat ruang, tidak usah bawa parfum jika pelembab saja sudah cukup.

Khusus untuk alat-alat kecantikan,  travel kits selalu menjadi jawaban. Punya travel kit yang selalu tersedia dalam kotak yang kedap air akan menghemat waktu mengepak sebelum perjalanan dan huru-hara setelah kepulangan. Kebanyakan alat-alat kecantikan personal untuk kepentingan traveling tidaklah mahal, jadi belilah perlengkapan semacam itu kapan saja Anda lihat sehingga saat tiba di tempat tujuan, Anda tidak bingung karena botol gel rambut kesukaan Anda kosong misalnya. Jangan mengisi botol sampai penuh karena tekanan udara dalam kabin pesawat dapat menyebabkan isi botol jadi kepenuhan dan meluber.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com