Porsi atau hidang
Satu porsi SMS berisi tujuh tusuk sate, serta dua buah katupek ukuran kecil atau satu katupek ukuran besar. Pengunjung bisa memesan sate daging, usus, jantung, lidah sapi, atau kombinasi semuanya. Sate bersama katupek ini kemudian diguyur dengan kuah kuning kental yang masih hangat.
Cara penyajian sate tidak selalu dicampur dengan kuah. Konsumen juga bisa meminta agar sate dihidang atau disajikan terpisah dari kuahnya. Bila begitu, sate akan disusun di satu piring, sementara setiap konsumen mendapatkan satu porsi katupek yang sudah diberi kuah hangat. Pembeli bebas memilih sate yang dihidangkan, dan menyelupkannya di kuah sebelum disantap bersama katupek.
Setoples kerupuk jangek alias kerupuk dari kulit sapi atau kulit kerbau juga disajikan untuk teman makan sate. Ukuran kerupuk yang tergolong besar—yakni sekitar 15 sentimeter persegi—bisa juga digunakan untuk menyendok kuah.
Senada dengan desain rumah makan yang sederhana, sate Mak Syukur ini disajikan di piring kaleng. Sajian menjadi berkesan dengan alas daun pisang yang menutupi seluruh sisi piring. Daun pisang yang dipilih adalah daun pisang yang masih berwarna hijau. Daun pisang ini bisa juga disobek untuk dijadikan sendok kuah.
”Kami memang sengaja memakai daun pisang yang masih segar karena daun pisang itu memberikan aroma tersendiri yang menambah kelezatan menyantap sate,” kata Oyong.
Disajikan lengkap dengan bawang goreng, satu porsi sate ini cocok dinikmati di tengah suasana dingin Kota Padang Panjang yang terletak di perbukitan.
”Kalau sedang di jalan menuju Bukittinggi, yang dibayangkan adalah menyantap Sate Mak Syukur ini. Hangatnya kuah sate serta rasa sate itu sendiri terasa pas di tengah dingin udara,” kata Roza, salah seorang pelanggan Sate Mak Syukur.
Sejumlah besar pelanggan juga memadukan kerenyahan daging dan hangatnya kuah sate ini dengan sorbat telur atau teh telur. Sorbat atau jahe memberikan rasa hangat di tubuh. Sementara, telur sebagai salah satu sumber energi.
Untuk porsi yang telah diramu bisa dinikmati cukup dengan Rp 11.000. Sementara, sate yang dihidangkan dihitung per tusuk yang dikonsumsi. Satu tusuk sate dihitung seharga Rp 1.200, dan satu porsi katupek Rp 3.500. Sebagai pelengkap, satu buah kerupuk jangek bisa dijual seharga Rp 2.000 saja.