Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (32)

Kompas.com - 18/04/2008, 05:53 WIB

Memang bukan hanya alkohol yang ada di sini. Tetapi juga susunan balon warna-warni yang menghiasi singgasana Timur dan Zarina, yang sejak tadi sudah lima kali roboh ke hadapan mempelai. Tetapi mempelai tidak hanya duduk manis menyaksikan acara perkawinan berlangsung. Mereka justru sibuk sekali.

Satu per satu sanak keluarga diundang berbicara dengan mikrofon, menyampaikan doa dan ucapan selamat kepada kedua mempelai. Timur dan Zarina harus berdiri tegak menerima ucapan itu. Setiap kali ucapan selamat berakhir, musik berdentum keras, seperti orkes desa. Paman dan bibi yang memberikan ucapan selamat kemudian ikut menari mengiringi musik. Para tamu yang lain pun turun menari bersama-sama. Tua, muda, kakek, nenek, anak-anak, semua begitu gembira. Balairung ini berubah menjadi lantai dansa.

Penyanyi pun selalu ketiban rejeki. Kalau suaranya enak, para tamu berbondong-bondong, sambil menari, menyematkan lembaran uang ratusan Som ke tubuh si penyanyi. Di lekukan telinga, lipatan baju, sela-sela jari, saku, rambut, bagian dalam kaus, semuanya bisa jadi tempat selipan uang kertas. Penyanyi kawinan pun jadi ondel-ondel bermandi duit Som.

Moken memang bukan orang sembarangan. Di acara pernikahan putranya ini, ia berhasil mendatangkan Aziza, seorang penyanyi wanita terkenal di negara itu. Aziza adalah selebritis negara ini, yang tingkat kepopulerannya bisa disejajarkan dengan Luna Maya. Si gadis cantik ini kebetulan juga berasal dari Toktogul. Suaranya mantap dan mengalun merdu, menghipnotis oma dan opa Kirghiz yang menari disko seperti kesetanan.. Jangan heran kalau sekujur tubuhnya penuh tempelan uang kertas yang disematkan para tamu yang gembira.

Zarina, si mempelai, juga ikut berdansa, mengiringi lagu disko Rusia yang menggebrak. Bukannya berduaan dengan sang suami, Zarina malah asyik berdansa dengan pemuda-pemuda lainnya. Mungkin karena ini kesempatan terakhirnya bisa begitu bebas dengan kawan-kawan cowoknya.

Semakin malam, acara semakin meriah. Tetapi tamu juga semakin lapar, setelah bersimbah peluh berjoged ria. Hidangan penutup adalah beshbarmak, dengan daging kuda yang kemarin menendang-nendang liar di perut saya. Setiap tamu kebagian satu piring, segumpal besar daging kuda dan sejumput kecil mie yang sepertinya cuma dibuat syarat saja. Setiap tamu juga dibagi tas kresek, untuk membungkus makanan yang mau dibawa pulang. Orang Kirghiz memang punya kesadaran maha tinggi untuk tidak membuang-buang makanan.

Pukul satu tengah malam, hanya keluarga besar Moken yang tersisa. Juga Aziza, si artis yang kini duduk kecapean. Di luar sana, titik-titik salju mulai membasahi bumi. Salju pertama tahun ini. Di saat kami bersiap pulang, di bawah guyuran salju yang dingin, orang-orang ini justru terbakar amarahnya di penghujung acara pernikahan yang gembira.

Kakek Moken yang sudah renta baru saja dipukuli dua pemuda di jalan. Kedua pemuda ini segera ditangkap oleh para sanak keluarga Moken yang tak kalah garangnya, dibawa ke ruangan kosong di sebelah gedung, dan diadili ramai-ramai. Ergetse, istri Moken yang memang sudah garang, terlihat semakin garang kalau marah. Tangannya menempeleng wajah kedua pemuda itu habis-habisan, yang tidak berdaya lagi berkata-kata dan beralasan. Semua orang di ruangan sempit ini berteriak-teriak marah, dengan bahasa Kirghiz yang terdengar berat dan menggaruk-garuk tenggorokan. Saya tidak paham sama sekali.

Pukul tiga malam, baru dua orang polisi datang menciduk kedua pemuda yang sudah bonyok habis dipukuli dan ditempelengi. Saya yang dipenuhi tanda tanya oleh kejadian yang super ajaib ini hanya dipuaskan dengan jawaban singkat, "kakek tadi dipukuli orang mabuk di jalan."

Pesta pernikahan ini memang membawa suasana campur aduk. Dinginnya salju, panasnya amarah, daging kuda yang terus menendang di dalam perut, aroma vodka, dansa-dansaan, para pemabuk jalanan..., semuanya menjadi pengalaman pertama saya menghadiri pesta pernikahan ala Kyrgyzstan.


(Bersambung)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com