Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (66)

Kompas.com - 05/06/2008, 06:09 WIB

Kakak dari mempelai pria mengingatkan saya untuk datang lagi sehabis Salat Jumat, karena kelin – mempelai perempuan – baru datang sekitar pukul 2 siang. Tuy, upacara pernikahahan, baru dimulai setelah itu. Pengantin pria, dalam bahasa Uzbek disebut kuyov, mengenakan dasi dan jas abu-abu, tak lupa topi bulunya yang menjulang seperti landak, mewanti-wanti saya jangan sampai terlambat datang.

Saya datang lagi pukul 2:30.

            "Kenapa kamu datang terlambat?" tanya si tuan rumah.

Saya kira, seperti biasa di Indonesia, acara pernikahan sering molor.

            "Kelin sudah datang. Tadi acara kelin salom sudah selesai," kata si kakak mempelai pria. Kelin salom, disebut juga acara salom-salom, adalah upacara di mana pengantin wanita memberi salam kepada keluarga pengantin pria, sebagai pertanda kelin memasuki kehidupan yang baru di rumah kuyov.

Membaca kekecewaan di wajah saya, kakak kuyov langsung berkata,
            "Jangan khawatir, kawan. Salom-salom memang sudah lewat. Tetapi demi kamu, kami bisa mengulang semua acara tadi. Sebentar, kamu tunggu dua puluh menit ya. Kami akan siap-siap lagi."

Hampir tak percaya, seperti drama saja, acara pernikahan akan diulang lagi hanya karena seorang turis terlambat datang.

Kakak kuyov ini benar-benar menepati janjinya. Tak sampai lima belas menit saya sudah digeret anak-anak kecil yang diutus keluarga kuyov untuk mengabadikan acara salom-salom yang tidak sempat saya lihat.

Bagian ini adalah dunia khusus wanita. Saya tidak melihat laki-laki lain selain keluarga kuyov. Menurut tradisi, tamu-tamu pria dilarang keras untuk melihat acara ini, karena jati diri kelin masih dirahasiakan dan tari-tarian kaum wanita tidak boleh dilihat laki-laki.

Dua wanita paruh baya menabuh kendang bersahut-sahutan, mengalunkan irama sedih. Suara melengking tinggi, mendendangkan lagu pilu yang tidak mungkin absen dalam acara pernikahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com