Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (78)

Kompas.com - 23/06/2008, 07:57 WIB

Khursed juga hampir tidak boleh masuk. Paspor Uzbekistan pun sama parahnya dengan paspor Kirghizia. Walaupun Khurshed sudah punya visa, tetapi karena ketahuan ia mau menetap di Malaysia untuk bekerja, petugas imigrasi pun tak mengizinkannya lewat. Khurshed tak bisa Bahasa Inggris dan petugas imigrasi Malaysia tak bisa Bahasa Rusia, apalagi Bahasa Uzbek. Khurshed sudah keringatan tidak karuan, ketika saya diminta bantuan untuk menjadi penterjemah.

Malaysia, panas dan lembab. Dibandingkan Tashkent yang dingin dan kering, ini adalah dunia yang berbeda. Saya belum sampai di rumah, tetapi kampung halaman di sini rasanya sudah dekat sekali. Perjalanan satu tahun tujuh bulan tanpa henti, melintasi atap dunia Tibet, gunung-gunung Nepal, warna-warni India, kehangatan persahabatan Pakistan, petualangan gila di Afghanistan, modernnya Iran, tak lupa juga negara-negara Stan, akhirnya berakhir di sini.

Kakak beradik Stan masih menari-nari di dalam memori - gunung-gunung megah Tajikistan, kehidupan bangsa pengembara Kyrgyzstan, kemakmuran Kazakhstan, dan gemilangnya peradaban Uzbekistan. Entah kapan saya bisa mengunjungi Stan yang terakhir, Turkmenistan, yang menyimpan misteri kejayaan Abad Emas.


(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com