Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabar Ya, Sebentar Lagi Listrik Industri Naik!

Kompas.com - 21/07/2008, 14:15 WIB

JAKARTA, SENIN - PT PLN (Persero) mengungkapkan, tidak seluruh pelanggan industri akan terkena kenaikan tarif listrik yang direncanakan dalam waktu dekat ini.
    
Sebagaimana dikutip dari Antara, Komisaris Utama PLN Al Hilal Hamdi di Jakarta, Senin (21/7), mengatakan, kenaikan tarif listrik hanya diberlakukan bagi pelanggan industri mulai dari golongan tiga (I3) dan bisnis juga mulai dari golongan tiga (B3) ke atas. "Jumlahnya hanya sekitar 8.000 pelanggan," ujarnya.
    
Menurut Al Hilal, angka itu bisa dibandingkan dengan jumlah pelanggan PLN yang kini mencapai 35 juta.
    
PLN tengah mengkaji kenaikan tarif industri sebagai upaya mengatasi ketimpangan antara kemampuan daya dan pertumbuhan permintaan yang tinggi. Kenaikan tarif listrik industri itu akan dilakukan seperti penerapan tarif nonsubsidi bagi pelanggan rumah tangga dan bisnis mulai 6.600 VA ke atas.
    
Rencananya, PLN akan menaikkan tarif industri yang kini masih sekitar Rp 600 per kWh hingga ke harga keekonomian atau sesuai biaya produksi yang mencapai Rp 1.300 per kWh. PLN akan membahas kenaikan tarif tersebut secara bisnis dengan
kalangan industri yang difasilitasi oleh Kadin Indonesia.
    
Menurut Al Hilal, formula kenaikan tarifnya akan berpatokan pada harga bahan bakar minyak dan batu bara. "Nantinya, tarif listriknya bisa naik atau turun mengikuti harga BBM dan batu bara," ujarnya.
    
Ia menambahkan, meski pemerintah telah menerapkan program pengalihan jam kerja industri, PLN masih kesulitan memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat. Apalagi, PLN masih menggunakan bahan bakar minyak yang cukup besar.
    
"Jadi, konsepnya adalah berbagi beban. Kalau kita semua mau tidak ada pemadaman, kenaikan tarif adalah solusinya," ujarnya.
    
Al Hilal juga mengatakan, sejumlah industri telah memahami perlunya kenaikan tarif asalkan pelayanan PLN semakin baik. Industri, lanjutnya, menyadari kemampuan PLN menjadi terbatas karena keterbatasan kemampuan daya pembangkit dan juga dibatasi pemakaian BBM-nya.
    
Selain juga, industri yang memakai generator listrik sendiri juga mengalami kesulitan dengan kenaikan harga BBM. "Mereka mau naik, asalkan pasokan terjamin," kata Al Hilal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com