Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (28): Air Mata

Kompas.com - 10/09/2008, 07:25 WIB

           “Tak perlu dicari, Donchuk, cuma baju saja... itu bukan apa-apa. Biarlah hilang.”

Bukan baju atau apa pun sebenarnya yang menjadi kekhawatiran Donchuk, melainkan aib tertuduh sebagai pencuri - walaupun saya sama sekali tak menuduhnya. Aib ketidakmampuan melindungi tamu - walaupun sama sekali bukan kesalahannya. Aib tak mampu menepati janji sendiri - walaupun ia sepanjang waktu hanya menemani saya. Rasa malu, bersalah, kehilangan martabat, membuat Donchuk semakin histeris.

Ia menangis sesenggukan,
          “Shushu jangan pergi ke Tingri, jangan ke Nepal. Periksa dulu rumah ini. Nga bukan pencuri... keluarga nga tidak pernah mencuri....”

Suasana rumah ini menjadi begitu kikuk. Saya tak bisa bertegur sapa dengan siapa pun. Ibu Donchuk hanya membisu. Pelayannya juga terus menghindar. Seorang bocah sudah berangkat sekolah, satunya hanya diam duduk disudut ruangan.

Hanya adik Donchuk yang menenangkan saya,
          “Tak apa. Memang seperti ini kultur orang Tibet. Kami tak pernah menipu, tak pernah mencuri. Ini aib besar. Sebenarnya, kemungkinan si pelayan yang mengambil. Tapi kami tak punya bukti.”

Saya tertunduk, penuh penyesalan. Reaksi orang Tibet terhadap kejadian remeh seperti ini sungguh di luar dugaan. Adik Donchuk menyarankan saya untuk tenang, nanti kakaknya juga akan reda sendiri. Sementara ini sebaiknya jangan bicara apa pun dengan Donchuk.

Saya mengemasi barang saya, merapikan kembali tas ransel yang sudah morat-marit, mencangklong, menuruni tangga kayu, menuju jalan raya Shegar, menunggu tumpangan truk menuju ke Nepal. Hati saya masih berantakan.


(Bersambung)

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com