Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (68): Akhir Kisah Kamera yang Rusak

Kompas.com - 05/11/2008, 07:29 WIB

Keesokan harinya, pukul 15.30 saya kembali lagi ke kantor reparasi di bangunan megah di pusat kota New Delhi ini. Masih teknisi yang sama dengan kemarin.

          “Kamera kamu susah sekali diperbaiki. Kamu datang lagi jam 5 ya. Saya lagi memperbaiki.”

Tak ada maaf, basa-basi, atau rangkaian kata-kata lain yang melegakan. Teknisi ini kasar sekali dalam bertutur kata.

Pukul 17 tepat saya datang lagi ke tempat ini. Kali ini rasa marah, jengkel, cemas, semua campur aduk. Teknisi yang kasar itu tidak ada di tempat. Manajer kantor yang menggantikannya.

          “Gentleman, saya benar-benar tidak tahu ada masalah apa antara kamu dengan teknisi. Ia sedang keluar, sepuluh menit lagi kembali. Kamu tunggu sebentar ya.”

Sepuluh menitnya orang India ternyata lebih dari 100 menitnya orang normal. Langit sudah hampir gelap ketika teknisi gemuk dan kasar itu datang sembari membawa kabar tak sedap: kamera tak mungkin diperbaiki, harus ganti motherboard, harganya 450 dolar, habis perkara.

Sumpah serapah langsung mengalir dari mulut saya. Kami beradu mulut sampai saling bentak dan maki. Manajer kantor yang terkejut mendengar keributan kami langsung melerai, menggiring si teknisi masuk, dan memarahinya dengan keras.

Si manajer keluar lagi. Orangnya jauh lebih sopan dan terpelajar dari teknisi.
           “Gentleman, kami menyadari bahwa semua kesalahan ada di pihak kami. Kamu membawa kamera ke sini, yang semula bekerja, setelah berada di sini malah rusak. Karena itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Sekarang, berapa uang yang sanggup kamu bayar? Kami akan memperbaiki kameramu dengan jumlah berapa pun yang sanggup kamu bayar.”

Apa lagi ini? Bukankah ini kantor reparasi resmi? Apakah ada prosedur seperti ini, meminta konsumen menentukan harganya sendiri? Saya menawarkan 80 dolar.

          “Gentleman, kami ini sudah rugi. Kami meminta maaf, tetapi setidaknya kamu juga bantu menutup kerugian kami.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com