Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (185): Tinggal Separuh

Kompas.com - 21/04/2009, 10:51 WIB

Di sebelahnya, ada dua gedung yang juga tinggal puing-puingnya saja. Tetapi sama seperti makam Bibi Jawindi, puing-puing reruntuhan itu pun masih menunjukkan kebesaran dan keagungan bangunan aslinya. Sekitar dua ratus tahun lalu, banjir hebat melanda tempat ini. Gedung-gedung peninggalan peradaban Sufi rusak berat dan sekarang yang tertinggal cuma secuil dari kebesaran masa lalu.

Kering, gersang, mistis. Angin hangat berhembus perlahan. Pohon palem yang tumbuh tinggi dalam kesunyian berayun-ayun. Barisan tiga makam berusia lima abad ini hening terbungkus waktu yang tak mengalir. Kesenyapan tempat ini sungguh membuat bulu tengkuk saya berdiri.

Dikisahkan bahwa Bibi Jawindi adalah putri kandung Hazrat Jalaluddin Bukhari sang Pengelana Dunia. Keturunan orang suci juga suci, sehingga makam ini pun menjadi tempat berziarah. Adalah para seniman dari Khorasan, sekarang di Iran dan Afghanistan, yang membangun gedung megah ini. Makam di sebelahnya, yang lebih mengenaskan puing-puingnya, adalah milik Baha al Halim, seorang guru besar Islami. Makam ketiga adalah makam milik sang arsitek kedua bangunan makam sebelumnya.

Dari sekian banyak makam orang suci yang bertabur di Uch Sharif, kebanyakan berorientasi ke aliran Syiah, ditandai dengan bendera hitam dan tulisan ‘Ya Ali Madad’. Hussain mengantar saya ke makam Syed Faizuddin yang jauh lebih sederhana arsitektur dan dekorasinya. Lantainya hanya dibungkus tikar jerami. Barisan makam hanya ditutup kain merah polos. Keranjang-keranjang bambu untuk mannat bergantungan di depan pintu masuk, penuh berisi kalungan bunga dan daun yang dibawah peziarah.

          “Yang menaruh bunga-bunga ini kebanyakan adalah pasangan yang sudah lama menikah tapi tidak juga dikaruniai anak,” jelas chowkidar, “bunga-bunga ini adalah lambang nazar, janji yang akan dipatuhi kalau sang Pir –orang suci – mengabulkan doa mereka.”

Sufi adalah aliran yang penuh mistis dan mukjizat. Ada perasaan yang bergejolak melihat para peziarah meratap, menciumi tembok dan makam, berharap doa mereka dikabulkan dengan cara itu.  

Panas dan kering Punjab di bulan Mei. Hussain membawa saya berteduh di sebuah rumah. Di sana ada tiga pria berjubah. Yang satu sibuk menggerus bhang – minuman hijau dari daun ganja. Yang lainnya menunggu. Seorang kakek tua berusaha meyakinkan saya untuk mengikuti agamanya.

          “Siapa yang menciptakan langit dan bumi?” tanyanya, dan langsung dijawab sendiri, “Khuda! Tuhan! Siapa yang menciptakan manusia? Khuda! Siapa yang paling berkuasa? Khuda!....”

Belum selesai ia bicara sudah dipotong oleh pria berjenggot yang menggerus bhang.

          “Setiap orang punya imannya sendiri-sendiri, tak perlu dipaksa!”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com