Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengikuti Perjalanan Ibnu Batutah Menuju Mekkah

Kompas.com - 22/04/2009, 09:39 WIB

Panas terik, fatamorgana, perampok, dan perang bukanlah halangan untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Mahakuasa. Bahkan, perjalanan yang keras sejauh 75.000 mil atau 120.000 kilometer tetap ditempuh demi mengikuti perjalanan Nabi Muhammad mengunjungi makam Nabi Ibrahim di Mekkah.

”Kalaupun saya harus mati, biarlah saya mati dalam perjalanan saya ke Mekkah,” kata Abu Abdullah Muhammad bin Battutah atau Ibnu Batutah (1304-1368).

Inilah awal pembukaan film dokumenter Journey to Mecca-In The Footsteps of Ibn Battuta, yang diputar di Teater Imax Keong Emas Taman Mini Indonesia Indah sejak Sabtu (18/4). Film perjalanan haji terlama menjadi tanda peringatan ulang tahun Teater Imax ke-25.

”Setelah film-film bertemakan keindahan alam dan budaya Indonesia, lalu ilmu pengetahuan dan teknologi, kini kami mempersembahkan film mengenai perjalanan haji yang layak ditonton oleh siapa saja,” kata Purwanto, Manajer Teater Imax Keong Emas, dalam pemutaran perdana film ini, Sabtu.

Film ini memang pantas ditonton oleh semua khalayak, baik bagi umat Islam, baik yang sudah berhaji maupun yang belum, ataupun pemeluk agama lain, karena film ini lebih menyajikan pemandangan alam Timur Tengah dengan sangat indah dan halus, melalui cerita perjalanan yang dilakukan Ibnu Batutah.

Dari layar raksasa berukuran 21,5 meter x 29,3 meter, penonton seolah diajak melintasi padang pasir yang tandus dan panas menyilaukan. Menyaksikan peribadatan menakjubkan saat tiga juta manusia dari seluruh dunia setiap tahun mengelilingi Hajar Aswad.

Sekretaris Jenderal Departemen Agama Bahrul Hayat mengatakan, perjalanan haji Ibnu Batutah tidak ditulis sendiri oleh Ibnu Batutah, tetapi ditulis oleh juru tulis Istana Kesultanan Maroko. Ibnu Batutah adalah pemuda Maroko yang ingin menunaikan ibadah haji karena mimpi.

Kedua orangtuanya sangat mengkhawatirkan dan berusaha mencegahnya mengingat usia Ibnu Batutah masih muda. Namun, keinginannya tidak bisa dibendung dan dicegah. Ayahnya memberikan seekor kuda yang sangat kuat, sedangkan ibunya memberikan pakaian haji, ihram. Pakaian ini yang kelak menyelamatkan dia dari keganasan bandit-bandit di gurun yang panas.

Ibnu Batutah bukanlah ahli geografi yang mengetahui peta dunia. Namun, karena tekadnya yang bulat, dia mampu mencapai Mekkah dengan berbagai kendala.

Perjalanan ke Mekkah ini merupakan awal dari perjalanannya menempuh jarak 5.000 mil mulai dari Tangier, Maroko, Damaskus, Madinah, dan terus ke Mekkah. Medan yang keras dan berbahaya karena rawan gangguan keamanan, melintasi pegunungan dan gurun di Maroko, Gurun Sahara, dan Sungai Nil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com