Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Siaga Satu Virus Flu Babi

Kompas.com - 27/04/2009, 05:36 WIB
HONGKONG, KOMPAS.com Setelah kasus virus flu babi ditemukan di Meksiko, AS, dan Selandia Baru, Asia kini dalam kondisi siaga satu, Minggu (26/4). Asia yang selama bertahun-tahun berperang dengan wabah SARS dan flu burung menyiagakan pos pemeriksaan di semua perbatasan.

Wabah flu babi ini diyakini bisa meluas ke kawasan lain di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, virus flu babi ini berpotensi sangat besar menjadi pandemi. Kasus flu babi ini dinilai WHO sebagai kondisi darurat untuk kesehatan publik yang harus segera mendapat perhatian komunitas internasional.

Sampai sejauh ini virus flu babi dilaporkan sudah meluas hingga ke Selandia Baru, AS, Israel, dan Perancis. Virus flu babi ini diduga bisa meluas dengan cepat ke berbagai negara dalam waktu sangat cepat karena adanya transportasi udara. Oleh karena itu, salah satu cara mencegahnya adalah dengan membuka pos-pos pemeriksaan kesehatan di bandara-bandara.

Di Jepang, misalnya, kini bandara internasional memperketat pemeriksaan semua penumpang yang tiba dari Meksiko. Petugas karantina juga giat membagikan masker penutup hidung dan mulut sekaligus memakai teknologi kamera pemindai panas tubuh terhadap para penumpang untuk memastikan adanya gejala-gejala flu atau demam. ”Kami harus cegah flu ini sebelum terlambat,” kata Perdana Menteri Jepang Taro Aso kepada wartawan.

Menteri Pertanian Shigeru Ishiba mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Apalagi mengingat ada obat Tamiflu yang dinilai Ishiba amat manjur. ”Persediaan Tamiflu masih sangat cukup,” kata Ishiba.

Stop impor daging

Korea Selatan dan Taiwan juga melakukan kebijakan yang sama. Semua penumpang yang tiba dari negara-negara yang terkena virus flu babi harus melewati pos pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Bahkan, Pemerintah Korsel kini juga memberlakukan karantina untuk daging babi impor dari Meksiko dan AS. Rusia bahkan lebih tegas. Meski belum ada kasus flu babi, pemerintah melarang impor daging dari Meksiko, beberapa negara bagian AS, dan sembilan negara Amerika Latin.

Pencegahan dengan memperketat pos pemeriksaan kesehatan di bandara juga dilakukan di China. Menteri Kesehatan Publik di Thailand Witthaya Kaewparadai mengimbau rakyat Thailand agar berhati-hati jika bepergian ke AS dan Meksiko.

Menurut WHO, virus mencapai fase 4 jika virus itu berpindah dari manusia ke manusia. Apabila virus ditemukan di minimal dua negara kawasan yang sama, artinya sudah sampai fase 5. Fase 6 mengindikasikan pandemi global. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com