Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarjana Masuk Desa, "Ngapain"?

Kompas.com - 02/06/2009, 09:48 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Diponegoro (Undip) mendukung program Sarjana Membangun Desa (SMD) yang bertujuan untuk memberdayakan potensi masyarakat desa, khususnya di bidang peternakan.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Humas Undip, Agus Naryoso, di Semarang, Selasa (2/6). Agus menuturkan, program SMD sebenarnya telah diupayakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan Departemen Pertanian sejak 2007. Program tersebut bekerja sama dengan 22 universitas di seluruh Indonesia, salah satunya dengan Undip.

"Pada tahun 2007 dan 2008 fokus program SMD adalah melakukan pembinaan kelompok peternak sapi potong untuk mendukung program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) 2010," katanya. Tahun ini, tambah Agus, SMD ditujukan tidak hanya untuk memberdayakan para peternak sapi potong, namun diperluas meliputi unggas lokal, sapi perah, domba, serta kelinci.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Undip melalui Fakultas Peternakan juga mengadakan seleksi SMD sebagai salah satu perguruan tinggi pencetak lulusan sarjana dan ahli madya bidang peternakan.

"Sekitar 120 lulusan Undip telah mendaftarkan diri dalam program SMD dan seleksinya dilakukan dalam empat tahap yaitu seleksi administrasi, tertulis, presentasi dan seleksi calon kelompok peternak di lapangan," tutur Agus.

Dekan Fakultas Peternakan Undip, Dr Joelal Achmadi, mengatakan, lewat program itu para peserta diharapkan dapat menjadi "agent of agricultural development" yang akan membina kelompok peternak.

"Setelah lolos seluruh tahapan seleksi mereka akan membuktikan kiprahnya dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapatnya selama kuliah untuk mengembangkan usaha budidaya ternak di kelompok binaannya," tambah Agus. Selain itu, menurut Agus, berkaitan dengan perluasan cakupan program, program SMD juga ditujukan untuk mendukung program restrukturisasi perunggasan dan memperkuat program diversifikasi pangan hewani asal ternak.

Para peserta program SMD juga akan mendapatkan sokongan dana dari pemerintah dengan besaran sesuai dengan jenis komoditas yang diberdayakan. "Seorang SMD ditargetkan dapat meningkatkan pemberdayaan SDM, kelembagaan serta pengembangan usaha," katanya.

Mengenai pengembangan usaha, Agus menambahkan, para peternak nantinya juga akan dibantu mengakses sumber permodalan, pengembangan produksi, akses pasar, kemajuan teknologi dan kerja sama dengan pihak lain.

"Program SMD sebenarnya tidak hanya difokuskan pada lulusan di bidang peternakan, namun juga mencakup lulusan di bidang kedokteran hewan, sementara jumlah keseluruhan SMD yang akan berkiprah pada tahun ini sebanyak 600 orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com