Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurihnya Sate Bandeng Khas Banten

Kompas.com - 29/07/2009, 09:41 WIB

Yus tidak pelit membagi info resep sate bandengnya. ”Soalnya gampang dan semua orang bisa bikin. Sate bandeng sekarang ada di mana-mana,” ujarnya.

Bandeng yang telah dibersihkan sisiknya lalu dibelah di bagian leher. Tulang besar di bagian punggung ditarik. Daging lantas dipisahkan dari kulitnya. ”Caranya mudah, tinggal dilorot aja dan daging akan terpisah dengan kulit. Hanya bandeng yang bisa diperlakukan demikian karena kulitnya tebal. Kalau ikan lain susah,” terang Yus.

Daging bandeng segar digiling sampai halus dan lembut sebelum dicampur dengan bumbu berupa campuran ketumbar, bawang merah, bawang putih, dan garam. Tuang santan kental ke dalam adonan lalu dilumat-lumat dengan tangan sampai menjadi adonan yang kenyal.

Adonan bandeng lantas dimasukkan ke dalam kulit bandeng, dicapit dengan tusukan bambu, lantas dibungkus dengan daun pisang dan dibakar. Setelah matang, daun pisang dilepas. Proses belum selesai. Sisa adonan dilumurkan ke sekujur badan bandeng untuk kemudian dibakar sekali lagi.

Lama juga prosesnya. ”O iya. Saya bikin dari pukul sembilan pagi sampai magrib baru kelar untuk 50 kilogram bandeng. Sate bisa tahan selama tiga hari,” papar Yus.

Harga stabil

Meski harga bandeng segar di pasaran tidak bisa dipastikan alias naik-turun, harga sate bandeng di warung Sampurna tetap stabil, Rp 15.000 per tusuk. ”Kadang-kadang bandeng segar bisa dijual Rp 16.000 per kilogram (satu kilogram tiga ekor), tetapi pernah sampai Rp 25.000. Kalau rata-rata ya Rp 20.000 per kilogram,” jelas Yus.

Yus memilih untuk mengambil sendiri bandeng yang sudah ia pesan ke pasar. ”Kalau diantar, tahu-tahu dapat yang bau, malah repot,” begitu ia beralasan.

Sebenarnya, bandeng Banten masih kalah bagus (kalah gurih) dibanding bandeng dari Indramayu. Namun, Yus juga ingin bandeng Banten tetap dikonsumsi. Maka, ia pun memilih mencampur bandeng dari dua daerah itu.

Penggemar yang menyukai rasa bandeng seperti apa adanya mungkin akan kecewa setelah menyantap sate bandeng. Rasa asli bandeng hampir lenyap, tertelan gurihnya santan. Mungkin Anda bisa mencoba makan sambil memejamkan mata dan mengunyah pelan-pelan untuk memilah-milah rasa.... Nyaem....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com