Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Kurangi Jumlah Sperma?

Kompas.com - 07/09/2009, 15:47 WIB

KOMPAS.com - Jumlah sperma ikut menentukan kualitas kesuburan seorang pria. Seorang pria dianggap subur bila ia memiliki lebih dari 20 juta sperma per milimeter cairan mani. Agar kuantitas sperma tetap terjaga, sebaiknya calon ayah mengurangi konsumsi kedelai.

Penelitian yang dilakukan terhadap 99 pria yang bermasalah dengan kesuburan menunjukkan, mereka yang mengonsumsi makanan berbahan kedelai setiap hari, mengalami penurunan jumlah sperma.

Hal tersebut disebabkan karena senyawa kimia yang disebut isoflavon yang ada di dalam kedelai. Isoflavon mirip dengan hormon estrogen. Meningkatnya jumlah estrogen akan membuat persentase lemak tubuh meningkat (itu sebabnya wanita memiliki lemak tubuh lebih tinggi). Padahal, berat badan berlebih akan menyebabkan berkurangnya kesuburan.

Selain itu, kedelai juga diketahui bisa mengurangi penyerapan zinc oleh tubuh. Bagi pria yang sedang merencanakan kehamilan, zinc sangat dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah sperma dan kadar hormon testoteron.

Kendati demikian, bukan berarti semua makanan berbahan kedelai harus dihindari. Yang penting adalah menjaga agar jumlah kedelai yang dikonsumsi tidak berlebihan. Pasalnya, sejumlah studi yang meneliti kaitan antara kedelai dan kesuburan menunjukkan penurunan jumlah sperma bila kedelai yang dikonsumsi berlebihan.

Sebagai contoh, dalam sebuah studi terhadap mencit menunjukkan, konsumsi kedelai dalam jumlah rendah (sekitar 2mg/kg berat badan) selama 90 hari, tidak menyebabkan pengurangan sperma. Baru setelah dosisnya ditambah menjadi 20 mg/kg atau 100 mg/kg, terjadi pengurangan.

Untunglah kadar kedelai dalam makanan tidak terlalu tinggi. Sebagai contoh 1 cangkir susu kedelai mengandung 30 mg, 1/2 cup kacang kedelai mengandung 47 mg, tempe sekitar 37 mg, serta tahu 20 mg. Jadi, bila berat Anda kira-kira 79 kilogram, maka pengurangan jumlah sperma baru terjadi bila Anda mengonsumsi sektiar 1.600 - 8.000 miligram kedelai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com