Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Batik Laweyan Menggeliat

Kompas.com - 17/10/2009, 16:47 WIB

SOLO, KOMPAS.com- Usaha batik di kampung batik, Laweyan, Solo menggeliat.  Pemesanan batik meningkat dari berbagai kota seperti Bandung dan Jakarta.

Selain pesanan dari luar kota, banyak juga perusahaan di  kota Solo yang memesan seragam batik. "Ada(nya) kewajiban tiga kali seminggu memakai batik menggairahkan pengusaha batik," ujar pengelola batik Sidoluhur, Laweyan, Solo yang sudah 25 tahun menjadi pengusaha batik.

Putusan Unesco  yang menetapkan batik sebagai warisan budaya nonbenda dari Indonesia ikut mempengaruhi kebangkitan pengusaha batik di kampung Laweyan yang sejak dahulu memang memfokuskan diri pada usaha batik.

Mobil plat nomor AB (Yogyakarta), B (Jakarta), dan D (Bandung) tampak parkir di depan toko-toko batik di jalan yang sempit.

Pada musim liburan panjang seperti Lebaran lalu, kawasan kampung batik Laweyan kian ramai. "Untuk parkir saja sulit," ujar seorang tukang parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com