Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masakan Kepala Ikan di Singapura

Kompas.com - 12/03/2010, 10:01 WIB

Kadang-kadang saya bingung sendiri, benarkah masih ada masakan juara di Singapura yang belum sempat saya cicipi? Padahal, sudah ratusan kali saya berkunjung ke kota ini sejak 40 tahun yang lalu, dan tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mencicipi semua masakan yang direkomendasikan orang.

Beberapa bulan yang lalu, saya sempat menceritakan penemuan tentang gulai kepala ikan yang dirintis oleh Ah Kong 60 tahun yang silam. Nama restorannya: Soon Heng. Dalam tulisan itu saya jelaskan bahwa gulai ikan memang khas India. Tetapi, hanya orang Tionghoa yang mengolah kepala ikan untuk dimakan. Tidak heran bila Ah Kong-lah yang tercatat dalam sejarah sebagai perintis gulai kepala ikan, sekalipun sekarang masakan ini justru dianggap sebagai signature dish di beberapa restoran masakan India di Singapura, seperti Muthu’s Curry dan Banana Leaf Apollo.

Xin Yuan Ji

Selain Soon Heng, ada lagi rumah makan Tionghoa di Singapura yang dikenal dengan masakan kepala ikannya. Salah satunya adalah Xin Yuan Ji, di Jalan Tan Quee Lan, kurang lebih di belakang Bugis Junction. Rumah makan yang selalu ramai ini menyajikan gulai kepala ikan dan kepala ikan masak nonya.

Semula, Xin Yuan Ji membuka gerainya yang pertama di sebuah food court di People’s Park. Kemudian pindah lagi ke Bukit Merah. Setelah makin populer, Xin Yuan Ji memindahkan gerainya ke tempat yang sekarang. Bukan lagi bagian dari sebuah food court atau kopitiam, melainkan sebuah rumah makan yang stand alone, di daerah yang bergengsi.

Bihunnya tebal – mirip bihun medan – dimasak kenyal. Kaldunya tipis dan gurih, tanpa rasa licin di lidah dan mulut. Kepala ikan gorengnya gurih, tanpa rasa asin yang berlebihan. Sekalipun potongan kepala ikannya digoreng, tidak pula tampak genangan minyak di kuah bening itu. Bila mengingini rasa kuah yang intens, tinggal menambahkan kecap asin dan cabe iris yang tersedia. Pelayan membuatkan tempat tulang dari sobekan kertas majalah yang dilipat membentuk wadah persegi. Pendekatan elok agar tulang kepala ikan tidak berceceran jorok di meja. Maklum, orang Singapura dan Hong Kong memang punya kebiasaan untuk membuang tulang berserakan di meja.

Sajian bihun kepala ikan Xin Yuan Ji ini sangat mirip dengan hidangan yang populer di Penang. Bedanya, di Penang masakan ini termasuk sajian di kopitiam sederhana, bukan kelas rumah makan. Harganya lebih murah, kepala ikannya pun lebih banyak tulang daripada dagingnya. Citarasa di Xin Yuan Ji barangkali dua lapis di atas yang pernah saya cicipi di Penang. Bedanya lagi, Xin Yuan Ji punya dua versi bihun kepala ikan, yaitu: pakai santan atau tanpa santan.

Bila Anda kurang suka makan kepala ikan yang banyak tulangnya, di situ juga tersedia bihun dengan filet ikan goreng tanpa tulang maupun duri. Lucunya, bihun ikan goreng harganya justru lebih murah daripada yang terbuat dari kepala ikan. Rupanya, “perebutan” untuk mendapat kepala ikan yang kian populer di Singapura membuat harganya menjadi premium. Kepala ikan yang banyak dipakai adalah kakap dan kerapu. Yang bagus untuk dimasak adalah yang berasal dari ikan besar dengan berat minimum tiga kilogram.

Selain bihun kepala ikan yang dibandrol Sin$6,50 per porsi, Xin Yuan Ji juga populer dengan sajian gulai kepala ikan kakap dan kepala ikan kakap masak nonya (masakan peranakan). Yang terakhir ini tanpa santan, tidak terlalu pedas, dengan rasa asam tomat yang lebih menonjol, dan sayurnya adalah kacang panjang untuk menggantikan bindih (okra). Sangat mirip dengan masakan asam pedas dari Tanjungpinang. Terus terang, karena sekarang favorit saya untuk gulai kepala ikan adalah Soon Heng, maka sajian Xin Yuan Ji yang harus saya acungi jempol justru kepala ikan masak nonya ini. Mulus dan mak nyuss!

Fish-head steamboat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com