Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gado-gado Lontong Mercon, Huah... Huah!

Kompas.com - 15/06/2010, 08:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mendengar nama gado-gado lontong mercon Bu Romlah jangan membayangkan makanan kaya sayuran bergizi yang ditaburi mercon. Di tangan Romlah (50), yang membuka warung gado-gado lontong di Jalan Peta Selatan, Kalideres, Jakarta Barat, makanan khas Betawi itu siap "meledak" di mulut Anda karena rasanya yang pedas.

Ya, ibu tiga anak itu memang terkenal dengan makanan berbumbu kacang kreasinya yang telah ia geluti sejak 10 tahun terakhir. Untuk menemukan tempat ia berdagang pun tak sulit karena Romlah berdagang dekat sebuah supermarket sehingga warungnya gampang dicari pembeli.

Soal harga, jangan takut terbentur minimnya isi kantong karena sepiring penuh gado-gado yang terdiri dari beberapa irisan lontong, potongan kol, bayam, kangkung rebus, tahu, tempe, toge, jagung, timun, serta ditambah kerupuk dan dicampur dengan bumbu kacang ini hanya dibanderol dengan harga Rp 6.000.

Dengan harga yang terjangkau, pembeli sudah bisa menikmati pedasnya gado-gado yang membuat konsumen banjir keringat setelah memakannya. Maka dari itu, bagi mereka yang sedang sakit kepala, gado-gado lontong Romlah juga bisa menjadi makanan yang membuat rasa senut-senut di kepala hilang seiring keluarnya keringat seusai menyantap gado-gado tersebut.

Rasanya yang nikmat pula yang membuat dagangan Romlah cukup laris diburu pembeli. Tak kurang sedikitnya 70 porsi gado-gado yang ia buat ludes dilahap para pelanggan setiap hari. Padahal, wanita asli Betawi ini hanya membuka warung pukul 10.00-14.00 saja.

"Biasanya sih jarang dagang sampai sore. Sering kali, pukul 14.00 atau pukul 15.00 sudah habis," ujar Romlah, Sabtu (12/6/2010).

Dari gado-gado lontong mercon, Romlah juga mampu mengeruk keuntungan secara fantastis mulai dari Rp 900.000 hingga Rp 1 juta. Romlah mengatakan, mayoritas, yang makan di warung miliknya adalah para pencinta makanan ekstrapedas. Namun, bagi pembeli yang kurang menyukai rasa pedas tak usah khawatir karena dia juga menyesuaikan pesanan dan selera konsumen.

Selain warga sekitar, banyak juga karyawan di sekitar wilayah tempat Romlah berdagang yang hampir setiap hari mampir ke warungnya untuk mengisi perut. Menurut Romlah, warungnya paling ramai dipadati orang ketika jam makan siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com