Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Kerajaan di Ujung Timur Bali

Kompas.com - 01/07/2010, 20:15 WIB

Sedangkan Taman Tirtagangga, salah satu obyek wisata terletak di Desa Ababi, Kecamatan Abang. Jaraknya sekitar 5 km ke arah utara dari Kota Amlapura (ibu kota kabupaten)  yang dibangun pada tahun 1948 oleh Raja Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem.

Sebelum dibangun, taman ini merupakan areal mata air besar dan masyarakat menyebutnya dengan embukan, artinya mata air. Mata air ini difungsikan oleh penduduk dari desa-desa sekitarnya sebagai tempat mencari air minum dan tempat pesiraman atau penyucian Ida Betara (para dewa), oleh karena itu mata air itu disakralkan oleh penduduk setempat.

Dari mata air inilah kemudian Raja Karangasem mendapat ide untuk membangun sebuah taman terlebih karena alamnya didukung oleh udara yang sejuk, yang kemudian diberi nama Taman Tirtagangga. Sama halnya dengan Tama Soekasada Ujung, maka Tama Tirtagangga memiliki keterikatan kuat dengan Puri Agung Karangasem.

Dalam areal Taman Tirtagangga terdapat beberapa kolam besar yang difungsikan sebagai kolam ikan dan tempat permandian. Air yang mengalir melalui pancuran-pancuran besar dan kecil yang keluar dari mulut patung-patung di kolam ini berasal dari sumber mata air sehingga terasa sejuk dan menyegarkan. Di tempat ini terdapat menara air mancur dan patung teratai bertingkat yang membagi dua buah kolam besar.

Pada masa kini Taman Tirtagangga berfungsi secara religius, sosial, dan juga sebagai hiburan. Secara religius, mata air di tempat tersebut dimanfaatkan sebagai air suci bagi masyarakat sekitarnya di samping sebagai tempat untuk upacara Dewa Yadnya dan Metirtayatra.

Secara sosial, sumber mata air Tirtagangga dimanfaatkan oleh pemerintah daerah sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Karangasem. Dan sebagai hiburan, Taman Tirtagangga dikelola dan dikembangkan sebagai salah satu obyek dan daya tarik wisata yang banyak diminati serta dikunjungi sebagai tempat rekreasi.

Jemeluk-Amed berkembang sebagai salah satu obyek wisata bahari dan merupakan primadona bagi wisatawan mancanegara dan nusantara. Terletak di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, berjarak sekitar 19 km dari Kota Amlapura (ibukota kabupaten), 12 km dari Tulamben, 33 km dari obyek wisata Candidasa, dan ±78 km dari Kota Denpasar. Obyek wisata ini termasuk dalam pengembangan kawasan pariwisata Tulamben.

Daya tarik utama obyek wisata ini adalah panorama alam bawah laut yang menyimpan potensi keindahan terumbu karang dengan beraneka ragam jenis ikan hias. Keberadaan terumbu karang yang masih asli tetap diupayakan pelestariannya dengan kehidupan nelayan dan aktivitas pembuatan garam tradisional oleh masyarakat setempat juga menjadi daya tarik tersendiri.

Dari obyek wisata Amed kita dapat mencapai obyek wisata Taman Soekasada Ujung dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam lamanya melalui jalur lintas timur dengan melewati bibir tebing ujung timur Pulau Bali yang memiliki pemandangan eksotis di sepanjang perjalanan. Pemandangan laut lepas dengan jejeran puluhan perahu atau jukung nelayan menjadi daya tarik yang tidak akan terlupakan dengan paduan panorama perbukitan. Di tempat ini banyak dibangun vila dan akomodasi hotel serta penginapan lainnya yang menawarkan fasilitas beragam. (Arya Sadhewa)

Artikel lainnya bisa dilihat di http://wisata.kompasiana.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com