Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angklung Udjo Mengalun hingga Sahara

Kompas.com - 05/08/2010, 18:47 WIB

Lia Laila Sari (20), penyanyi Angklung Udjo, merasa senang dan puas pada pementasannya di Tunisia. "Rasanya puas dan senang sekali. Penontonnya tidak begitu banyak, namun kali ini adalah yang terbaik selama kita pentas di Tunisia," komentarnya.

"Yang paling seru, mereka ikut naik ke panggung untuk menyanyi dan bergoyang bersama," ujar gadis belia yang belajar angklung sejak usia dini.

Untuk menarik penonton, Angklung Udjo juga menyelipkan lagu berbahasa Arab. Lia, yang juga menjadi instruktur angklung interaktif di Saung Angklung Udjo, tampil berduet dengan M Yazid dari KBRI Tunis.

"Namun, di kota Gabes, duet ini berubah menjadi trio karena setiap kali sebuah lagu Arab dimainkan, selalu ada dari penonton yang meminta mikrofon dan ikut menyanyi," ujar M Yazid.

Budaya akrab

Belgacem Abbes, mahasiswa tahun kedua Institut Superieur des Arts et Metiers de Gabes, jurusan ilmu musik, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap permainan Saung Angklung Udjo.

"Luar biasa. Sangat menarik melihat kecerdasan dan ketelitian pembuatnya yang dapat mengubah potongan-potongan kayu ini menjadi alat-alat musik yang indah," ujarnya.

Hadir bersama beberapa temannya dari kalangan mahasiswa musik. Belgacem Abbes mengakui musik tradisional Indonesia memiliki repertoire lebih banyak.

"Kami tahu Indonesia begitu kaya akan budaya dan budaya musik, dan kami menunggu hal itu malam ini," katanya.

Abbes berpendapat, kebinekaan Indonesia dengan banyak pulau, suku, dan bahasanya yang melahirkan genre dan notasi musik yang berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com