Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Turis Balik ke Bali, Apa Lagi?

Kompas.com - 08/09/2010, 17:11 WIB

Ketua Bali Tourism Board Ngurah Wijaya mengapresiasi festival-festival pariwisata itu karena nyata-nyata telah berperan dalam mengembalikan pamor kepariwisataan Bali pascaledakan bom. Namun, ia melihat ada satu benang merah yang sejauh ini belum dieksplorasi secara menyeluruh.

”Ketika sekarang bermunculan festival-festival sejenis, seyogianya ada koordinasi antara satu dan lainnya. Meski sifat otonom setiap daerah itu tidak hilang, acara-acara itu dapat ’dijual’ sepaket sehingga wisatawan mendapat nilai tambah, apalagi jika kemudian diikuti dengan materi-materi yang berkesinambungan,” kata Wijaya.

Sifat otonom festival itu antara lain dari segi pembiayaan. Setiap wilayah secara swadaya membiayai acara yang digelar. Mereka yang terlibat sepenuhnya adalah masyarakat setempat, plus bintang-bintang di Bali ataupun di tingkat nasional.

Setiap wilayah telah berupaya menampilkan materi-materi khas, unik, dan ”asli” daerah itu berdasarkan historiositasnya. Pantai Sanur yang menjadi pertemuan antara air tawar dan air laut, misalnya memiliki peradaban dari masyarakat petani dan pesisir. Ditampilkanlah festival makanan khas setempat sekaligus reli perahu jukung yang menjadi ciri khas desa itu. Di Kuta dimunculkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan pantai, seperti berselancar.

Namun, karena letaknya yang relatif berdekatan satu dengan yang lain, kemudian terlihat adanya persamaan kegiatan. Di Kuta dan Sanur, misalnya ada pelepasan tukik. Di Sanur dan Tanah Lot ada lomba layang-layang. Tidak ada yang salah dengan semua itu karena tujuannya toh baik. Namun, dalam jangka panjang revitalisasi tidak kena sasaran. Nilai tambah yang diperoleh wisatawan pun berkurang karena besar kemungkinan mereka yang datang dalam waktu satu bulan ini, misalnya hanya akan disuguhi atraksi wisata yang itu-itu saja.

Sebagai sebuah pesta, festival pariwisata di beberapa kawasan di Bali terbukti telah menggembirakan turis ataupun masyarakat setempat. Mereka tampil sekaligus menikmati rangkaian acara-acara yang digelar.

Pada masa-masa selanjutnya, konsistensi dan peningkatan kualitas gelaran harus diikuti dengan koordinasi menyeluruh semua pemangku kepentingan pariwisata di Bali. Minimal, pernyataan sekaligus pertanyaan bahwa turis sudah datang lebih banyak, lalu apalagi selanjutnya, akan dapat menemukan jawabannya. (Benny Dwi Koestanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com