Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir di Kawasan Cikini

Kompas.com - 20/09/2010, 15:40 WIB

Selain restoran, toko kue ini juga beken dengan gerobak-gerobak berlabel sama, yang menjajakan roti ke setiap sudut Jakarta. Namun, kualitas dan harga kue di gerobak beda dengan di toko. Begitu membekasnya roti dari bakeri ini, para fans Tan Ek Tjoan juga membuat grup di situs jejaring Facebook.

Selain itu, ada pula perusahaan sirup Sarang Sari di Jalan Cikini Raya Nomor 77. Perusahaan sirup ini merupakan salah satu perusahaan asing yang diakuisisi menjadi perusahaan nasional Indonesia sejak zaman pemerintahan Presiden Soekarno. Tahun 1930-an, sirup Sarang Sari masih bernama De Friesche Boerin.

Di salah satu ruas jalan Cikini, tepatnya di Jalan Cikini IV, terdapat juga restoran Jepang yang berdiri sejak tahun 1969. Restoran bernama Kikugawa ini menyajikan suasana khas Jepang dengan interior bambu dan musik Jepang.

Makanan yang ditawarkan di restoran ini juga masih mempertahankan bentuk makanan Jepang, antara lain dengan menyajikan beberapa menu ikan segar yang tidak dimasak.

Kuah makanan cenderung didominasi dengan rasa kecut dan asam. Teh hijau atau ocha juga menjadi salah satu pilihan minuman di Kikugawa.

Sementara, di sepanjang Jalan Raden Saleh, terdapat berderet rumah makan yang menyajikan menu Timur Tengah. Di malam hari, sejumlah warung tenda di sekitar Pasar Kembang Cikini dan Stasiun Cikini menjadi tempat tujuan para pemburu kuliner.

Pendidikan dan agama

Selain makanan, kawasan Cikini juga terkenal dengan pendidikan. Yayasan Perguruan Cikini yang berdiri 1942 itu merupakan salah satu yang terkenal. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri merupakan salah satu alumnus perguruan ini. Sebuah insiden sempat terjadi di Perguruan Cikini. Tanggal 30 November 1957, empat granat meledak saat kunjungan Soekarno yang saat itu masih menjabat Presiden RI. Soekarno selamat, namun 48 siswa Perguruan Cikini luka.

Tidak kalah penting adalah gedung yang ditempati Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas dan Keluarga serta Bagian Mikrobiologi, Universitas Indonesia. Pada masa lampau, gedung ini dikenal dengan nama Wilhelmina Instituut voor Hygiene en Bacteriologie. Bangunan ini berhadapan dengan Stasiun Cikini.

Di zaman penjajahan Belanda, rel kereta yang melintas di Cikini ini juga terhubung dengan jalur khusus untuk kereta yang mengangkut candu dari pabrik di pembuatan candu yang terletak di lokasi Fakultas Kedokteran UI saat ini. Karena itu pula, kawasan ini dikenal dengan sebutan amfiun atau amphioen dalam bahasa Belanda yang berarti ’candu’. Kata itu dilafalkan sebagai ampiun. Salah satu tempat yang masih menggunakan nama itu adalah Pasar Cikini Ampiun. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com