Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anngkringan Tombo Kangen Jogja

Kompas.com - 10/10/2010, 19:57 WIB

Minuman yang dijual pun beraneka macam seperti teh, kopi, jeruk, wedang jahe, wedang ronde, gula asam, susu. Bisa dinikmati hangat atau ditambah es batu.

Tersedia juga bir pletok. Minuman ini memang bukan khas Yogyakarta, melainkan dari Betawi. Walau begitu minuman ini mendapat hati dari para pelanggannya.

"Awalnya saya tidak begitu yakin apakah minuman ini akan laku terjual. Tapi berhubung kami berjualan di daerah Depok yang masih banyak orang Betawinya, jadinya pada suka deh," kata pria yang saat ini masih bekerja di sebuah perusahaan periklanan ternama di Jakarta itu.

Umuk urusan minuman, sang istri yang meramu sendiri. Terutama untuk bir pletok dan gula asam. Minuman itu sangat bermafaat untuk menghangatkan badan. Harga segelas bir pletok dan es gula asam Rp 4.000.

Untuk rapat

Meski harganya murah, namun konsumen warung ini sangat bervariasi. Mulai dari keluarga, mahasiswa, bahkan juga dari kalangan eksekutif. Angkringan juga terkenal sebagai tempat yang egaliter karena bervariasinya pembeli yang datang tanpa membedakan strata sosial. Mereka menikmati makanan sambil bebas ngobrol hingga larut malam. Meskipun kadang tak kenal, tentang berbagai hal atau kadang berdiskusi tentang topik-topik yang serius.

Harganya yang murah dan tempatnya yang santai membuat angkringan sangat populer di tengah kota sebagai tempat persinggahan untuk mengusir lapar atau sekadar melepas lelah.

Hanya, kendalanya kalau sedang hujan turun. Meski sudah dinaungi tenda, tetap saja airnya tampias atau mengenai tikar. "Yah beginilah nasibnya angkringan lesehan. Kalau hujan pada buyar semua, tapi sehabis itu malah tempatnya jadi ramai karena orang mencari yang hangat-hangat," kata Tonny.

Pada akhir pekan, menurut Tonny, biasanya para komunitas bikers sering mengadakan rapat dengan para anggotanya hingga larut malam. Komunitas itu bisa berjam-jam kumpul di tempat tersebut.

Keinginan untuk membuat angkringan karena dirinya yang suka jajan makanan. Pria ash Solo ini jarang melihat adanya angkringan yang mirip dengan daerah asalnya.

Untuk itu dirinya memberanikan diri membuka angkringan tidak jauh dari tempat tinggalnya di Sawangan. Semoga saja angkringan ini bisa mengobati rasa kangen. Tidak perlu harus pergi atau pulang kampung ke Yogyakarta atau Solo. (dam)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com